PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku tidak bisa memberikan pendampingan secara khusus kepada seluruh petani di daerahnya. Pasalnya, tim penyuluh pertanian yang dimiliki sangat terbatas.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Pamekasan, melalui Kabid Perkebunan, Suharto mengatakan, ketersediaan tim penyuluh pertanian yang ada di instansinya tidak seimbang dengan jumlah kelompok tani yang ada.
Hal itu karena total ada sebanyak 1.019 kelompok tani yang tersebar di 13 kecamatan. Sementara pemerintah, menurutnya, hanya memiliki 92 orang petugas penyuluh lapangan.
“Sangat sulit untuk memberikan pendampingan secara khusus kepada para petani tembakau di Pamekasan karena jumlah penyuluh itu sedikit, jangankan untuk menjangkau keluhan seluruh petani, menjangkau kelompok tani saja sudah kewalahan,” jelas Suharto, saat ditanya tentang pendampingan pemerintah kepada petani tembakau, Kamis, 12 Juli 2018.
Lanjutnya mengatakan, meskipun tidak bisa menjangkau satu persatu keluhan para petani, pihaknya menganggap sudah melakukan upaya yang maksimal dalam melakukan pendampingan kepada petani secara umum.
Dia mengklaim, penyuluhan dan pendampingan kepada para petani sudah maksimal dilakukan melalui kelompok tani yang ada. Bahkan, dia mengakui sudah menggandeng pihak pabrik rokok untuk melakukan sosialisasi tentang tanaman tembakau, baik tentang pencegahan dan penanganan hama agar kualitas tembakau bagus.
Pihaknya mengharap, jika petani ada masalah dan keluhan, bisa langsung disampaikan kepada tim penyuluh pertanian. “Misalnya, ada keluhan dari petani, bisa dilaporkan kepada kelompok tani untuk disampaikan kepada PPL kami,” tandasnya. (SUDUR/ROS/VEM)