JAKARTA, koranmadura.com – TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) telah memberikan dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi presiden dua periode. Kini nama TGB mulai disebut-sebut menjadi salah satu kandidat cawapres Jokowi.
Nama TGB memang sudah beberapa waktu ini masuk dalam bursa Pilpres 2019. TGB cukup dipertimbangkan sebagai cawapres.
Setelah TGB menyatakan sikapnya mendukung Jokowi, muncul poster digital gambar Jokowi-TGB untuk Pilpres 2019. Dalam poster itu terlihat sketsa gambar Jokowi dan TGB yang bersebelahan. Background poster itu berwarna merah putih. Terdapat tulisan Jokowi-TGB nasionalis-religius.
Pihak Jokowi belum ada yang memastikan apakah TGB merupakan salah satu kandidat cawapres. PDIP tak mempersalahkan soal munculnya poster tersebut. “Siapa aja bisa bikin, nggak apa-apa. It is free world,” ujar politikus PDIP Eva Kusuma Sundari lewat pesan singkat, Selasa, 10 Juli 2018.
Nama TGB yang mencuat menjadi salah satu kandidat cawapres Jokowi juga makin santer terdengar setelah Gubernur NTB itu terancam mendapat sanksi dari partainya. Demokrat menyatakan akan memberikan sanksi kepada TGB karena mendahului keputusan partai dengan menyatakan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Kemudian TGB ternyata melakukan pertemuan khusus dengan Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, yang diketahui merupakan salah satu orang dekat Jokowi. Luhut adalah timses Jokowi di Pilpres 2014 yang kemudian masuk di Kabinet Kerja. “Tadi malam baik-baik Pak TGB, Pak TGB ketemu saya tadi malam, kami bincang-bincang, baik-baik saja,” ujar Luhut di Sopo Marpingkir HKBP, Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Luhut kemudian mengatakan, TGB curhat kepada dirinya. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mempertanyakan soal dampak dari dukungannya kepada Jokowi. “Dia orang baik, dia juga bilang, ‘Yang salah, Bang, apa? Kan saya hanya mendudukkan supaya kita jangan bangsa ini jadi berkelahi’,” kata Luhut menirukan pernyataan TGB.
Luhut menyebut ada sejumlah hal yang dibahas dengan TGB. Apakah soal peluang TGB menjadi cawapres Jokowi? “Semua aspek (diperbincangkan) kita ini baik, beda pendapat ndak ada masalah,” jelas Luhut. (DETIK.com/ROS/VEM)