PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan istri pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan, Sri Banoati Ningsih.
Kasus kriminal tersebut ditangani Polres Pamekasan sejak tregedi mengenaskan itu terjadi, Senin, 29 Januari 2018 lalu. Namun hingga sekarang belum terungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus itu. Termasuk warga sekitar rumah korban yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hanya saja, upaya itu tidak membuahkan hasil.
Kasat Reskrim Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Hari Siswo mengaku kesulitan mengungkap kasus tersebut. Ia berlasan sulit mencari saksi. “Kesulitan saksi yang mengetahui kasus ini,” jawab Hari Siswo, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat, 13 Juli 2018.
Sebelumnya, pada hari Senin, 29 Juni 2018 Sri Banoati Ningsih ditemukan tewas tergeletak bersimbah darah di depan kamar mandi di rumahnya sekitar pukul 14.30 WIB. Ia diduga menjadi korban pembunuhan oleh geng rampok saat suaminya bertugas di Kantor Dishub Pamekasan di Jalan Bonorogo.
Dalam kasus itu, korban diketahui juga kehilangan uang sebesar Rp 17 juta dan emas seberat 2 ons yang disimpan di lemarinya. Termasuk cincin yang dipakai di jarinya juga ikut hilang. (RIDWAN/FAT/VEM)