JAKARTA, koranmadura.com – Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda (PPIB) optimistis kasus pemerkosaan mahasiswi asal Indonesia segera terbongkar. Pasalnya, kepolisian setempat dianggap memiliki sistem penegakan hukum yang baik.
“Kalau berkaca pada bagaimana seriusnya Belanda merespons kejahatan yang terjadi di negara ini, saya punya optimisme. Anda juga dapat mengecek di laman berita online belanda terkait kasus-kasus kejahatan yang memang cepat dibongkar polisinya,” ucap Ketua Koordinator Divisi PPIB Arie Sembiring.
Baca: Mahasiswi Asal Indonesia ini Dikabarkan Jadi Korban Pemerkosaan di Belanda
Saat ini, PPIB dan PPI Rotterdam juga terus menjalin komunikasi dengan pihak KBRI untuk terus memantau kondisi terkini korban yang masih dirawat intensif, termasuk juga langkah-langkah yang telah dan akan diambil KBRI. Sejauh ini KBRI dinilainya sigap merespons peristiwa yang terjadi.
“Saya melihat betul pihak-pihak terkait di KBRI atas isu perlindungan WNI dan pelajar Indonesia di Belanda memang responsif memberikan perlindungan,” kata Arie.
Beberapa PPI lainnya juga memiliki kepedulian tinggi terhadap dampak kasus ini. Arie menuturkan, peristiwa ini menjadi pembelajaran tersendiri bagi 16 PPI yang ada di seluruh Belanda.
“Misalnya, PPI Kota Den Haag sangat sigap untuk menawarkan bantuan pendampingan sekiranya dibutuhkan. Di Den Haag ini terdapat beberapa mahasiswa yang memang memiliki ‘concern’ dengan pendampingan perempuan dan anak,” ujarnya.
Baca: Sebelum Diperkosa, Mahasiswi RI di Belanda Dicekik dengan Rantai Sepeda
Untuk diketahui, seperti dilansir media Belanda RTV Rijnmond, Senin, 23 Juli 2018, polisi di Rotterdam membentuk tim untuk menginvestigasi kasus ini. Tim itu terdiri dari 20 orang detektif. (DETIK.com/ROS/VEM)