SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengklaim kekurangan tenaga penyuluh pertanian.
Saat ini, Dispertahotbun hanya memiliki sebanyak 124 tenaga penyuluh. Mereka ditugaskan di 330 Desa dan 4 Kelurahan yang tersebar di 27 Kecamatan di Sumenep. Sehingga mereka saat menjalankan tugasnya tidak maksimal.
“Kalau mengacu ke Permentan, satu penyuluh bertugas di satu desa. Namun karena nggak cukup jadi ada yang satu penyuluh dua desa,” kata Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan, Dispertahorbun, Arif Firmanto, Senin, 9 Juli 2018.
Keberadaan tenaga penyuluh, kata Arif, sangat penting guna mendongkrak produktifitas dan kualitas pertanian. Sementara tugas penyuluh melakukan kunjungan di tiap-tiap kelompok tani. Yang dimulai hari Senin hingga Kamis. Sedangkan hari Jumat digunakan untuk melaksanakan evaluasi hasil penyuluhan ataupun diklat untuk menambah pengetahuan.
Diketahui, jumlah Kelompok Tani di Sumenep mencapai 4260 kelompok. Perinciannya 3371 kelompok tani laki-laki dan 889 kelompok tani perempuan. Setiap desa ada sekitar 10 Kelompok Tani.
“Kita berharap, mudah-mudahan ada penambahan. Karena tahun ini saja, penyuluh kita ada yang mengajukan cuti dan ada pula yang mengajukan pensiun dini. Jika tidak ada penambahan pegawai, akhirnya kita bisa sangat kekurangan,” tuturnya.
Untuk mengatasi kekurangan itu, lanjut Arif, pihaknya akan memaksimalkan pemuda tani yang konsen dibidang pertanian. “Jadi seperti teman-teman yang sudah pensiun yang masih konsen pertanian kita ajak. Jadi penyuluh swadaya untuk membantu. Ada juga seperti yang di kepulauan Camatnya itu kami minta bantuan untuk jadi penyuluh juga. Terpenting tetap bisa berjalan,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)