SUMENEP, koranmadura.com – Ratusan koper yang berisi barang bawaan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah diantarkan ke kantor Kemenag setempat, Rabu, 18 Juli 2018.
Setibanya di kantor Kemenag, setelah didata koper-koper itu langsung dinaikkan ke atas truk. Selanjutnya akan langsung diantarkan ke Asrama Haji Embarkasi di Surabaya. Sebab, paling lambat koper jemaah harus sudah ada di sana maksimal empat jam sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Pantauan di lokasi, ada yang unik dari ratusan koper para jemaah asal kabupaten paling timur Pulau Madura ini. Keunikan itu terlihat dari tanda khusus yang dipakai jemaah agar kopernya mudah dikenali.

Tanda khusus yang dipakai jemaah cukup beragam. Mulai dari menggunakan gelas plastik, tali rafia, kain, boneka, foto, dan kerudung. Bahkan beberapa di antaranya ada juga yang menggunakan sandal jepit.
“Kalau tidak ada tanda khusus di koper, kita, kan, susah (untuk langsung mengenali). Tapi kalau ada tandanya, kita akan lebih mudah saat mencarinya,” kata salah seorang JCH, Adi Pranoto.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Rifa’i Hasyim menyampaikan, selama tidak berlebihan pemberian tanda khusus oleh jemaah itu tidak masalah.
“Asal jangan memberi tanda yang sampai merepotkan jasa angkut saat akan menaikan atau menurunkan barang bawaan, itu tidak masalah. Tapi kalau tanda yang dipasang besar, mohon maaf, misalnya menggunakan gayung dan sebagainya, itu kami larang,” tegasnya.
Seluruh JCH asal Sumenep yang terbagi ke dalam dua kloter akan diberangkatkan besok, Kamis, 19 Juli 2018, pukul 12.30 WIB. Mereka sudah harus masuk asrama haji embarkasi Surabaya pukul 19.00 WIB. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)