SAMPANG, koranmadura.com – Potret kehidupan masyarakat Sampang terus menjadi sorotan kaum netizen. Pasalnya, video bocah gadis penjual gorengan yang menjajakan hingga dini hari menjadi viral di media sosial (medsos) Facebook.
Video yang diunggah pemilik akun Sikomo Kaconk Madura dihujani komentar berpa hujatan kepada otang tua dan rasa iba kepada si bocah. Bahkan, video itu dibagikan hingga ribuan kali oleh pengunjung di akunnya.
Dalam isi video, tampak sejumlah pemuda yang sedang jalan-jalan hingga pukul 01.00 WIB dini hari. Pemuda itu tidak sengaja bertemu dengan bocah penjual gorengan sedang mengayuh sepeda ontel di jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan dan merekamnya hingga sampai ke rumahnya.
“Sekarang pukul 01.00 wib, kasihan. Bayangkan, anak kecil jam segini baru pulang jualan, padahal besok masuk sekolah,” tutur pemuda yang merekam dan belum diketahui identitas aslinya itu.
Entah perasaan iba campur kesal, pemuda tersebut memutuskan untuk terus membuntuti bocah penjual gorengan. Bahkan, bocah tersebut sempat ditawarkan untuk diantar pulang dikarenakan tangan si bocah terlihat letih dan lesu saat mengayun sepeda ontelnya. Namun si bocah hanya diam dan menundukan kepala kemudian melanjutkan perjalan pulang.
“Dimana rasa keadilan untuk rakyat Sampang, bupati, polisi dan Dinsos harus bertindak tegas,” tutur pemuda itu dalam percakapan lebih lanjut pada video tersebut.
Akan tetapi, sesampainya di rumah si bocah, pemuda tersebut lantas marah-marah kepada orang tuanya karena dinilai tega merenggut hak-hak seorang anak kecil. Kemarahan seorang pemuda tersebut terus naik pitam karena menilai orang tuanya hanya santai-santai saja di dalam rumahnya. Sedangkan anaknya dibiarkan berkeliaran untuk berjualan hingga dini hari.
“Kalau jam 01.00 wib tidak pulang, biasanya saya cari,” celetuk ibunya menjawab tudingan pemuda yang marah-marah di rumahnya.
Dalam video itu juga tampak jika pemuda tersebut meminta orang tuanya agar anaknya tidak dipekerjakan menjajal jualan gorengan lagi. Bahkan mengancam pihak orang tuanya akan dilalorkan ke polisi, manakala ada pemaksaan atau kekerasan terhadap bocah tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koranmadura.com, bocah gadis tersebut berinisial EJ (12), asal warga Jalan Garuda, Kecamatan Sampang. Sedangkan ayah dari gadis bocah tersebut adalah ayah tiri. (MUHLIS/ROS/VEM)