PAMEKASAN, koranmadura.com – Memasuki musim kemarau tahun ini, sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan, sudah mengalami kekeringan. Namun hingga kini, belum ada bantuan air bersih dari pemerintah setempat.
Salah satunya di Dusun Rombesen, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, yang sudah dua pekan terakhir krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhannya, warga terpaksa harus membeli.
“Harga air bersih antara Rp 80 ribu hingga Rp 95 ribu per tangki, tergantung pada kapasitas dan jarak tempuh tujuan. Kami berharap segera ada batuan dari Pemkab, biar meringankan kebutuhan masyarakat,” kata warga Larangan Tokol, Ghosi Mujtaba.
Sementara itu, Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan bantuan air gratis kepada masyarakat diperkirakan mulai awal Agustus.
“Aturannya, waktu distribusi bantuan air itu mengacu pada hasil prakiraan cuaca BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Semua telah kami siapkan, menghadapi bencana kekeringan tahun ini,” kata Budi. (ALI SYAHRONI/DIK)