JAKARTA, koranmadura.com- Presiden RI Joko Widodo membuka Kongres II Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Istana Negara, Jumat siang, 24 Agustus 2018.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa keberadaan sarjana NU akan memberikan tambahan energi besar untuk membangun bangsa dan memajukan Indonesia ke depan.
“Sore ini saya bersama para sarjana NU. Ini memberi tambahan kepada saya bahwa NU siap dengan sumber dayanya dalam rangka membawa Indonesia lebih maju,” ungkap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menegaskan bahwa ISNU merupakan kolam pengetahuan bangsa. Di ISNU banyak guru besar, doktor, magister, serta sarjana yang mempunyai wawasan agama dan kebangsaan yang kuat.
“Ini penting untuk menghadapi era industri 4.0 yang bergerak sangat cepat yang menurut Mckinsey Global Institute kecepatannya 3.000 kali lipat dibanding revolusi industri sebelumnya,” jelas Jokowi.
Saat ini, dalam hemat Presiden, perubahan politik, ekonomi, teknologi, sosial, dan lain-lain akan mengubah gaya dan pola hidup manusia sehari-hari. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu mengantisipasinya agar tidak merusak.
Dalam pembukaan Kongres II ini, selain dihadiri para peserta Kongres, hadir pula Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj; Ketua Umum PP ISNU H Ali Masykur Musa; Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa; serta para menteri kabinet kerja. (SOE/VEM)