LOMBOK UTARA, koranmadura.com – Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok Utara, NTB Kamis 9 Agustus 2018 sedikitnya menewaskan 2 orang di Mataram akibat tertimpa bangunan.
“Ada tambahan 2 korban di Mataram. Dan kerusakan building, gedung, juga sudah bertambah,” kata Dansatgas Penanggulangan Gempa Lombok, Kolonel Ahmad Rizal Ramdhani, di halaman kantor Bupati Lombok Utara, Jumat 10 Agustus 2018.
Untuk proses evakuasi lebih lanjut, Rizal mentakan akan menambah personel TNI. Alat berat berupa ekskavator dan backhoe juga akan didatangkan lagi.
“Dalam waktu dekat, datang satu resimen Menzikon. Kemudian tambah lagi 3 batalion dari Jakarta. Kemudian alat berat juga akan datang lagi untuk membantu evakuasi reruntuhan yang ada di wilayah,” ucap Rizal.
Ia menambahkan bahwa untuk status masa tanggap darurat kemungkinan akan diperpanjang. Alasannya masih ada wilayah yang sulit ditembus karena akses yang tertutup.
“Sesuai keputusan gubernur memang tanggap darurat surat perintahnya sampai tanggal 11, namun melihat kondisi alam yang seperti ini, kemungkinan akan dilanjutkan sampai dengan 14 hari ke depan,” kata dia. (DETIK.com/SOE/DIK)