SUMENEP, koranmadura.com – Sekitar satu bulan mengabdi di tengah-tengah masyarakat, KKN Riset Partisipatif Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur Posko XLII Desa Lapa Laok akhirnya berpamitan kepada masyarakat setempat dengan menggelar acara tasyakuran dan penutupan.
Acara yang bertajuk “Lepas Pisah, Pengajian Umum dan Pelantikan Ranting NU” itu digelar pada Minggu malam, 05 Agustus 2018 kemarin. Selain memberikan santunan kepada 10 anak yatim, penutupan juga ditandai dengan penyerahan peta desa dan permen buah melon dari mahasiswa peserta KKN kepada Plt Kades Lapa Laok.
Pantauan di lokasi, acara berlangsung meriah dan penuh emosi. Ratusan masyarakat dari berbagai desa tetangga hadir memeriahkan. Dalam acara ini KKN tidak sendiri, mereka didukung oleh beberapa pihak, diantaranya Ranting Ansor Lapa Laok, pemerintah desa, pihak Kecamatan Dungkek, IAA Cabang Dungkek, dan disupport penuh oleh koranmadura.com.
Selain dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, hadir pula Ketua PC NU Sumenep, KH. A Panji Taufik; Camat Dungkek, Heru Santoso; Ketua PC Ansor Sumenep, M. Muhri; serta jajaran Polsek dan Koramil Dungkek.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berharap agar pengurus Ranting NU Lapa Laok yang sudah dilantik bisa mewarnai Desa Lapa Laok dengan berbagai kegiatan keagamaan dan bisa membangun solidaritas yang tinggi antar warga.
“Semoga dengan terbentuknya Ranting NU, Desa Lapa Laok lebih sejuk, adem dan guyub. Termasuk juga ikut mewarnai pembangunan dalam segala bidang ,” ungkapnya.
Kepada Instik Annuqayah, suami Nia Kurnia Fauzi mengaku bangga. Bagi pria yang akrab disapa Bang Uji itu, walaupun lokasi kampus di pelosok, tetapi Instika mampu melahirkan lulusan yang hebat. Terbukti, kata Wabup tak sedikit lulusan Instika menempati posisi strategis di berbagai sektor. “Termasuk jurnalis-jurnalis andal di Sumenep ternyata banyak lulusan Instika. Selain itu, Instika adalah kampus literasi. Tak sedikit alumni-alumninya lolos nominasi karya tulis tingkat nasional,” paparnya.
Wabup yang dikenal supel ini juga berharap agar semua pihak, termasuk para Kades agar merespon peran kontributif dan program solutif dari KKN dalam mengatasi persoalan di masyarakat.
“Tugas mahasiswa memang harus mampu berkontribusi positif dan menjadi motivator bagi masyarakat desa, khususnya di Kabupaten Sumenep untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam segala hal”, tuturnya.
Mahasiswa KKN Instika selama satu bulan di Desa Lapa Laok diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian terhadap masyarakat sekitar. “Semoga hasil yang ditinggalkan dapat mendongkrak kegiatan ekonomi di desa,” paparnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Posko XLII Desa Lapa Laok, Kiai Ahmad Faris Hamdi, dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam acara penutupan tersebut. Lebih-lebih Wakil Bupati Sumenep yang menyempatkan hadir di tengah kesibukan.
Cucu Alm. KH. Ishomuddi AS itu juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Lapa Laok yang telah sudi menerima dan mendampingi peserta KKN Instika.
“Terima kasih kepada semuanya, terutama kepada masyarakat Lapa Laok dan beberapa pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini, dan juga saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Lapa Laok dan sekitarnya jika ada ketidaksopanan dari peserta KKN ini,” tutur kiai muda tersebut. (D4N/SOE/DIK)