SUMBAWA, koranmadura.com – Gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) yang mengguncang Lombok Timur ternyata juga dirasakan ke Pulau Sumbawa. Akibatnya, rumah-rumah di sekitar Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat rusak parah.
“Kemarin siang sebelum malam memang sudah ada gempa sekitar 6,2 SR. Ada 1 rumah sudah retak parah. Setelah malam yang 7,0 SR baru menghajar banyak rumah,” ujar warga Poto Tano Abu Bakar Al Jaro alias Abi saat dikonfirmasi, Senin 20 Agutus 2018.
Abi pun menceritakan detik-detik mencekam terjadinya gempa yang terjadi sekitar pukul 22.56 WITa tersebut. Katanya, sebelum gempa 6,9 SR, warga memang sudah berada di luar rumah.
“Jadi saat gempa 7,0 SR kami berada, kami memang sudah antisipasi berada di pekarangan rumah. Rata-rata warga di sini di depan rumah, Alhamdulillah nggak ada korban jiwa,” kata Abi.
Baca: PB PMII Desak Pemerintah Segera Tetapkan Lombok Jadi Bencana Nasional
Namun, akibatnya, akses listrik terputus hingga hari ini, warga pun bingung mau ngapain.
“Jadi gempa itu, dia mendengung dulu, terus langsung hajar ke 7,0 itu. Dan di situ langsung mati listrik sampai detik ini, sampai sekarang. Itu susulannya dalam selang beberapa menit, yang 5,5, yang 6,0, itu hitungan menit dan kami tidak dalam posisi yang aman, masih kebingungan di sekitar rumah,” beber Abi.
Saat gempa, Abi mengaku bingun. “Rumah saya samping jalan raya, celingak-celinguk saya mau ke mana, sampai berdebat dengan warga lain. Akhirnya ada salah satu warga yang mengajak ke lapangan,” tambahnya.
Seperti diketahui bahwa sebelumnya BMKG meralat kekuatan gempa semalam di Lombok dari 7,0 SR menjadi 6,9 SR. Akibat gempa itu, 10 orang tewas dan 24 orang luka-luka.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban itu didasari data yang dihimpun posko BNPB hingga pukul 10.45 WIB. Selain itu, 6 unit fasilitas ibadah rusak dan 151 rumah rusak dengan rincian 7 rusak berat, 5 rusak sedang, dan 139 rusak ringan.
“Ke-10 orang meninggal dunia akibat gempa 6,9 SR berasal dari Kabupaten Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 1 orang,” kata Sutopo dalam keterangannya, Senin 20 Agustus 2018. (DETIK.com/SOE/DIK)