LONDON, koranmadura.com – Lebih dari 100 tahun, Segitiga Bermuda ditakuti para nakhoda, pilot dan traveler karena banyak yang celaka saat melintas di sana. Misteri itu mungkin terungkap sekarang.
Segitiga Bermuda adalah kawasan seluas 700 ribu km2 berbentuk segitiga antara Florida, Bermuda dan Puerto Rico di Benua Amerika. Selama lebih dari 100 tahun daerah ini menyelakakan kapal dan pesawat dengan korban jiwa lebih dari 100 orang.
Kapal dan pesawat hilang misterius atau kecelakaan dengan sebab yang tidak diketahui. Namun seperti dilansir beberapa media seperti news.com Australia, Jumat, 3 Agustus 2018 misteri itu sepertinya sudah menemukan jawaban.
Adalah para peneliti dari University of Southampton di Inggris yang meneliti serius soal Segitiga Bermuda. Diberitakan The Sun Inggris, para peneliti ini mengatakan, rahasia Segitiga Bermuda adalah ombaknya yang ganas.
Ombak ganas ini pernah dilihat satelit pada tahun 1997 dengan tinggi ombaknya bisa mencapai 30 meter. Para ilmuwan ini lantas merilis film dokumenter ‘The Bermuda Triangle Enigma’.
Dalam film itu, mereka melakukan simulasi indoor dengan membuat ulang kapal USS Cyclops yang hilang di Segitiga Bermuda tahun 1918 yang saat itu membawa 300 tentara. Terbukti, kapal ini hancur dilumat ombak ganas.
“Ada badai dari utara dan selatan datang bersamaan. Ada lagi badai datang dari Florida. Ini bisa berpotensi membentuk ombak ganas yang berbahaya. Ombaknya tegak, tinggi, bisa lebih dari 30 meter. Makin besar kapalnya, makin rusak ia,” kata Dr Simon Boxall, salah satu ilmuwan tersebut.
Kisah seram Segitiga Bermuda mulai ditulis pada tahun 1950. Pihak-pihak berwenang saat itu baru menyadari banyak kecelakaan kapal di kawasan itu sejak puluhan tahun sebelumnya. Kemudian tidak hanya kapal, bahkan pesawat pun celaka di sana.
Yang lebih ngeri, kejadian misterius di Segitiga Bermuda terus terjadi sampai sekarang. Kejadian terakhir adalah tahun 2017. Pesawat baling-baling MU-2B berpenumpang empat wisatawan yang terbang dari Puerto Rico ke Florida, hilang di lepas pantai Bahama. Sampai sekarang pesawat dan para korban tidak pernah ditemukan. (DETIK.com/ROS/DIK)