JAKARTA, koranmadura.com – Awal pekan depan, Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan ketua tim sukses (Timses) Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Hal itu diungkapkan sekjen PPP Arsul Sani.
Menurutnya, nama ketua timses Jokowi-Ma’ruf Amin akan diumumkan pada. “Tunggulah sebentar, kan sudah disampaikan oleh Pak Jokowi akan segera ditetapkan, saya kira mungkin awal minggu depan ini,” kata Arsul di Posko Cemara, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Dia mengatakan, saat ini ketua tim sukses telah ditentukan. Namun dia mengatakan hal ini belum final karena masih menunggu keputusan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
“Kalau kita tidak kegemukan, tapi juga tidak terlalu kurus, proporsional saja sesuai dengan fungsi-fungsi dan struktur organisasi yang nanti akan kami finalkan. Sekarang ini kan meskipun sudah kita tetapkan, tapi sebetulnya belum final, karena tentu segalanya berpulang pada Jokowi dan Ma’ruf Amin. Organisasi tim kampanye nasional seperti apa yang beliau berdua ini kehendaki,” paparnya.
Menurutnya, saat ini ada lebih dari seratus kelompok relawan yang telah berkoordinasi. Ia mengatakan ratusan kelompok relawan ini berkoordinasi dengan tim pemenangan. “Di samping itu, kekuatan Pak Jokowi itu di luar struktur dan akar rumput partai juga para relawan, saat ini yang sudah berkoordinasi dengan tim pemenangan aja saya kira sudah lebih dari seratus kelompok relawan, itu yang baru di Jakarta dan sekitarnya,” ungkapnya.
Arsul mengatakan, banyak faktor yang diinginkan Jokowi dan Ma’ruf untuk menetapkan ketua timsesnya. Dia mengatakan para sekjen parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf pun tidak bisa mengungkap sosok ketua timses tersebut. Sebab, hal itu jadi ranah Jokowi.
“Tentunya banyak faktor, barangkali yang ditunggu temen media adalah sosoknya, apa menteri apa bukan, itu hal yang ditanyakan pada kami, para sekjen juga tentu kesulitan untuk menjawab karena itu domainnya Pak Jokowi untuk menetapkan,” jelasnya.
Nantinya, tim ini akan terdiri dari perwakilan masing-masing partai koalisi. Menurutnya, koalisinya juga tidak terburu-buru dalam menentukan hal ini karena masih banyak waktu yang tersedia. “Tentunya pasti ada (perwakilan sembilan partai). Makanya kenapa kami tidak juga terburu-buru karena kan jangka waktunya masih memungkinkan kami untuk menimbang segala sesuatunya yang sekarang ini katakan saja ibarat pemanasan,” pungkasnya. (DETIK.com/ROS/DIK)