SUMENEP, koranmadura.com – Salah seorang warga Desa Sawah Sumur, Kecamatan Arjasa, Sumenep, Madura, Jawa Timur, IF alias R, dikabarkan diamankan Densus 88 Antiteror di wilayah hukum Kalimantan Selatan.
Kepala Desa Sawah Sumur, Syamsuri, mengaku sudah menerima informasi tersebut. Bahkan ia bercerita tentang warganya yang diduga terlibat jaringan terorisme itu.
Menurut penuturannya, sejak lulus SD R dibawa oleh seseorang dan disekolahkan di salah satu yayasan hingga lulus SMA. “Karena dia termasuk dari keluarga kurang mampu,” tuturnya, Senin, 20 Agustus 2018.
Baca: Diintai Sejak Dua Tahun Terakhir, Warga Sumenep Dikabarkan Diamankan Densus 88
Setelah lulus SMA, Syamsuri mengaku tidak bisa melacak di mana yang bersangkutan melanjutkan sekolah tinggi. Namun, berdasarkan informasi yang didapat, R menjadi ustadz di daerah Kalimantan.
“Memang dalam jangka dua tahun terakhir ini, sudah dua kali ada tim datang ke desa. Tapi bukan dari Densusnya. Kalau tidak salah tahun 2016 yang pertama dan 2017 yang kedua,” ungkapnya, lebih lanjut.
Waktu datang pertama kali, tim yang ia maksud menunjukkan foto dan menyampaikan bahwa yang bersangkutan diduga terlibat kelompok radikal dan dalam penyelidikan.
Lebih lanjut dia menuturkan, R sudah pernah diberitahu bahwa dirinya sedang dalam intaian pihak keamanan. “Tapi kata yang bersangkutan, itu sudah tidak asing lagi bagi saya. Ke mana saya melangkah pasti dibuntuti. Artinya yang bersangkutan sudah merasa bahwa dirinya sudah dalam pantauan,” tutur Syamsuri.
Dia juga menyampaikan, berdasarkan informasi yang didengar belakangan, ketika pulang kampung halamannya, yang bersangkutan sering menyampaikan dakwah di masjid-masjid.
“Tapi pada saat datang untuk yang terakhir kali (2017), dia tidak diberi waktu oleh pihak takmir di sini, karena ajakannya memang sudah mengundang kontroversi,” tambah dia.
Saat dikonfirmasi awak media, Syamsuri mengaku belum bertemu dengan pihak keluarga yang bersangkutan. “Dari pihak keluarga juga tidak pernah ada pertanyaan kepada saya,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/DIK)