SUMENEP, koranmadura.com – Perseteruan pengurus harian Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Sumenep, Madura, Jawa Timur, kian memanas. Bahkan antara Ketua dan Sekretaris saling menyalahkan.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Sumenep Indra Wahyudi mengatakan, selama menjadi Ketua DPC Soengkono Sidik sering membuat kebijakan internal partai bersifat sepihak.
“Yang perlu diketahui masyarakat keputusannya (Internal partai) diambil oleh ketua,” kata Indra Wahyudi saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa, 14 Agustus 2018.
Baca: Soengkono Mulai Buka-Bukaan Soal Kinerja Sekretaris Demokrat Sumenep, Tanda-tanda Retak?
Tidak hanya itu, kata Indra, Soengkono Sidik terkesan menjadi penguasa tunggal di DPC Demokrat Sumenep. “Ini kan tidak bagus, kalau apa kata gue, apa apa, apa kata saya. Kemana bicara, itu orang saya itu orang saya, dalam penjaringan (Bacaleg) kemarin banyak yang ditawarkan nomor urut,” jelasnya.
Kondisi tersebut, kata Indra, menyebabkan banyak Pengurus Partai yang mengeluh, dan ada yang sampai mengundurkan diri. Bahkan setiap kebijakan yang menjadi keputusan Soengkono sering kali menjadi perbincangan hingga ditingkat Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumenep. “Bukan hanya saya, rapat Fraksipun banyak yang menyuarakan sikap pak ketua itu,” jelasnya.
Kondisi itu lanjut Indra menjadi salah satu alasan dirinya malas untuk ngantor di PAC. Selain karena dirinya sebagai anggota Dewan yang harus mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat.
“Pak Ketua bukan anggota DPR, sementara saya sebagai anggota DPR, anggota DPR itu mempunyai tanggungjawab moral kepada masyarakat,” jelasnya ketika disinggung selalu tidak ngantor di DPC.
Sebelumnya, Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep Soengkono Sidik menilai kinerja Sekretaris DPC Demokrat tidak profesional. Selama Indra Wahyudi menjabat sebagi Sekretaris DPC Demokrat Sumenep tidak pernah masuk kantor, sehingga banyak pekerjaan diselesaikan oleh ketua saja. (JUNAIDI/ROS/DIK)