BANDUNG, koranmadura.com- Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menggelar Kongres II di Univeristas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Jabar, 24 Agustus 2018.
Selain akan merumuskan peran strategis ISNU ke depan, kongres juga akan memilih Ketua ISNU Periode 2018-2023. Di sela-sela peserta mulai memadati lokasi kongres, koranmadura.com mendapat sejumlah informasi nama-nama kandidat yang muncul.
Salah satunya adalah Ketum ISNU sebelumnya, Ali Masykur Musa. Selain Sahabat Ali, muncul nama Ketua Dewan Kehormatan ISNU Mahfud Md; Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri; dan Mantan Ketua PP Ansor Nusron Wahid.
Tidak hanya itu, nama Ketua PW ISNU Jatim Prof Dr Mas’ud Said juga berhembus kencang.
Ketua ISNU Kota Probolinggo, Yanuar Setiyo Widodo mengaku banyak sekali nama-nama yang muncul. Selain 4 nama di atas, kata Yanuar nama Prof Dr Mas’ud Said juga berhembus. “Nama-nama itu saya dapatkan dari beberapa cabang saat di lokasi,” katanya, Jumat malam, 24 Agustus 2018
Yanuar mengaku tak mempermasalahkan siapapun yang terpilih menjadi ketua, yang paling penting bisa membawa ISNU lebih baik. “Karena saya tak melihat figur. Paling penting, program jalan, dan bersedia turun ke cabang-cabang,” tegasnya.
Soal nama Prof Mas’ud, Yanuar akan mendukung sepenuhnya jika memang demi kebaikan ISNU. “Apalagi Prof Mas’ud juga punya integritas dan kapabilitas yang mumpuni untuk memimpin ISNU. Sekarang beliau jadi Ketua PW ISNU Jatim. Pengalamannya tak perlu diragukan, karena beliau juga pernah jadi Stafsus Mensos,” urainya.
Sementara Sekjen ISNU Cabang Sampang, Tajul Mafachir ikut angkat bicara terkait sejumlah figur yang muncul. Tajul juga tak mempersoalkannya. Asal bukan pengurus partai politik. Karena dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga sudah jelas.
“Siapapun figur yang muncul, kita tetap dukung. Asal bukan bukan pengurus partai politik. Karena dalan PD/PRT tak memperbolehkan jadi ketua,” pungkasnya. (SOE/VEM)