SUMENEP, koranmadura.com – Langkah M. Muhri, salah satu kader muda Nahdlatul Ulama Sumenep untuk maju dalam pemilu legislatif tingkat kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menyisakan tanda tanya besar dari banyak kalangan.
Pasalnya, mantan Ketua PMII Sumenep itu sempat mengambil berkas pendaftaran sebagai caleg tingkat provinsi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil XIV. Namun kemudian menyatakan mundur dan tidak mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menyatakan mundur sebelum fit and proper test digelar. Ada dua alasan yang diungkapkan Muhri saat itu, yakni istikharah ibunya dan saran dari sesepuh NU.
“Saya mundur sebelum Fit and Proper Test. Karena hasil istikharah dan istisyarah ibu saya kurang baik,” katanya, Selasa malam, 17 Juli 2018 lalu.
Pertimbangan lain, kata Muhri adalah saran dari para guru dan sesepuh NU. Sehingga, dengan berat hati ia memilih untuk mundur. “Beberapa guru saya memang kurang menghendaki saya nyalon legislatif, bahkan beliau menghendaki saya tetap mengabdi lewat GP Ansor sebagai Banomnya NU,” jelasnya.
Kemudian, di masa detik-detik terakhir pemberkasan bakal caleg di KPU, Selasa, 31 Juli 2018 kemarin, M Muhri positif maju sebagai caleg DPRD Sumenep dari daerah pemilihan (Dapil) V (Dungkek, Batuputih, Batang-Batang, Gapura). Ketua GP Ansor Sumenep itu menggantikan Abdul Waris yang menyatakan mundur.
Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sumenep, Syaiful ‘Ala. “Iya. Selasa kemarin, Mas Muhri mengganti posisi Abdul Waris di Dapil V,” ucap A’la kepada awak media di kantor DPC PKB Sumenep, Rabu 1 Agustus 2018 kemarin.
Namun, majunya Muhri santer diisukan karena adanya deal-deal politik di tingkat elit PKB Sumenep. Sebab beberapa elit PKB Sumenep juga dikabarkan maju sebagai calon anggota legislatif provinsi. Salah satu yang sudah santer melancarkan sosialisasi adalah Ibu Nurfitriana Busyro Karim, istri Bupati Sumenep. Perempuan asli Nusa Tenggara Barat (NTB) itu didaftarkan PKB ke KPU dengan nomor urut 3.
Selain Fitriana, sosok yang juga gencar mensosialisasikan diri adalah Nur Faizin yang kini menjabat Koordinator Wilayah (Korwil) Densus 26 Madura. Putra KH. Fawaidl Roji, mantan anggota DPRD Sumenep dari PKB itu didaftarkan ke KPU dengan nomor urut 7.
Ditanggapi Mantan Istri Bupati Sumenep
Mundurnya M. Muhri dari kontestasi caleg porvinsi dan kemudian maju di bursa caleg kabupaten juga mendapat tanggapan dari mantan istri Bupati Sumenep Wafiqah Jamilah. Melalui akun media sosialnya, perempuan yang biasa dipanggil Nyi Mila ini menyangkan langkah Muhri.
“Istikhoroh IBU yg mana jeriya ??? (Ibu Kiss atau Ibu Jelita ) GURU yg Mana se Maksa Mumdur dr DPR Profinsi ???(Guru Ngaji atau Suhu Politik ) Politik memang selalu Penuh dgn Intrik .Epanyorot Se bere’ , Esotog ka Themor.
Kepentingan disana sini ,,,,Kare Neserra aq Padamu Muhrie,” tulis akun bernama Umminya Maz Dimaz (yang tak lain adalah akun asli Wafiqah Jamilah) saat menanggapi gambar yang diupload oleh akun Mohammad Madani, Kamis, 2 Agustus 2018.
Akun bernama Irul Asiah sedikit terkejut saat Nyi Mila, panggilan akrab Wafiqah Jamilah menanggapi soal majunya Muhri. “Bunda lhoooo hoho,” tulis Irul
Kemudian langsung ditanggai oleh Nyi Mila. Ia menulis dengan sadar dan bicara apa adanya. “aq bicara apa adanya
tidak ada kepentingan
tidak jg sibuk bikin klub penggemar atau komunitas fans epok2an utk mendongkrak massa ha ha ha,” tulis menanggapi sembari diakhiri dengan tawa. (SOE/BETH/VEM)