SUMENEP, koranmadura.com – Petani tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sebagian sudah ada yang panen. Meski begitu, hingga sekarang belum ada kejelasan mengenai harga dan berapa ton kebutuhan pabrik.
“Pada tahun ini, dari awal pabrikan belum memberitahu berapa kebutuhannya terhadap tembakau. Sehingga petani kurang antusias untuk menanam tembakau,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sumenep, Thalabuddin, Rabu, 1 Agustus 2018.
Selain soal kebutuhan pabrikan terhadap tembakau, pihaknya mengaku juga belum mendapat informasi mengenai harga tembakau pada musim ini. “Masalah harga juga belum ada kejelasan,” tambahnya.
Namun demikian, mengingat musim ini tak banyak petani tembakau yang menanam, pihaknya berharap harganya bisa minimal mencapai Rp 60 ribu per kilo gram. Sehingga petani tidak merugi.
“Harapan kami harga tembakau tahun ini paling tidak mencapai 60 ribu per kilo. Cuma sampai sekarang belum ada pengumuman dari pabrikan, kapan mau membeli,” pungkasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertahorbun) Sumenep, Abdul Hamid, juga mengaku belum tahu tembakau petani tahun ini akan dihargai berapa oleh pihak pabrikan. Sebab hingga sekarang belum ada gudang yang telah melakukan pembelian.
“Soal harga tembakau musim ini kami belum tahu. Karena sampai sekarang belum ada gudang buka. Biar nanti kami berkirim surat, menanyakan kapan gudang akan buka,” ujarnya. FATHOL ALIF/VEM