TUBAN, koranmadura.com – Rintono (35), warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban seharusnya merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia (RI) bersama warga yang lain, Jumat, 17 Agustus 2018. Namun, pria ini malah memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.
Pantauan di lapangan, Rintono ditemukan tewas menggantung di sebuah gubuk yang ada di area persawahan Desa Kowang, Kecamatan setempat.
Informasi yang dihimpun dari beberapa saksi, kejadian itu terjadi ketika korban keluar rumah sekitar pukul 22.30 WIB.
“Korban keluar dari rumah sekitar pukul 22.30 WIB. Namun yang bersangkutan tidak memberitahukan kepada istrinya tujuannya mau kemana,” terang Kapolsek Semanding AKP Desis Susilo.
Karena tak pulang-pulang sampai pagi tiba, akhirnya istrinya memberitahu kepada kelurga dan tetangga. Akhirnya pihak keluarga melakukan pencarian. Mereka mencari Riantono hingga ke area persawahan yang jauh dari pemukiman warga.
“Saat warga melakukan pencarian, korban ditemukan oleh salah satu warga dalam posisi menggantung di gubuk sawahan. Kemudian warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Semanding,” tambahnya.
Mendapatkan laporan itu, beberapa petugas langsung mendatangi lokasi kejadian (TKP). Saat petugas datang, Rintono masih dalam posisi menggantung dengan tali tambang berwarna kuning diikatkan pada salah satu kayu yang ada di gubuk sawah.
“Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Untuk kondisi mayat kaki menempel di tanah, lidah menjulur, mengeluarkan sperma dan juga kotoran,” lanjut Kapolsek.
Belum diketahui secara pasti apa sebab dirinya mengakhiri hidupnya dengan cara tragis di momentum HUT RI. Saat ini, jenazah sudah dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP) dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. “Istri korban sudah terima kejadian ini sebagai musibah,” pungkasnya. (beritajatim.com/SOE/VEM)