BANDUNG, koranmadura.com- Jelang pemilihan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Periode 2018-2023, kandidat kuat masih Ketua Umum petahana, Ali Masykur Musa.
Namun, ada tiga nama lain yang mulai muncul ke permukaan, yaitu Ketua Dewan Kehormatan ISNU Mahfud Md; Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dakhiri; dan Mantan Ketua Umum PP Ansor Nusron Wahid.
Tiga nama tersebut beredar luas di grub-grub WhatsApp. Namun ada beberapa cabang sepertinya tetap menginginkan Ali Masykur Musa untuk duduk kembali sebagai Ketua ISNU.
“Kita kasih kesempatan lagi untuk membuktikan kepada Sahabat Ali Masykur agar memimpin ISNU periode selanjutanya,’’ kata Ketua ISNU Cabang Sumenep, KH Mohammad Hosnan, M. Pd
Menurut Rektor Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah, masih banyak PR yang harus diselesaikan. Salah satunya soal peran strategis ISNU dalam membangun bangsa. “Kita sebenarnya besar, di dalamnya banyak guru besar, para doktor, magister dan sarjana-sarjana di semua jurusan. Tetapi belum termanfaatkan dengan baik,” paparnya.
Jika memang Sahabat Ali siap menyelesaikan itu, tak ada salahnya dikasih kesempatan kembali. Karena selama ini, di tangan Sahabat Ali Masykur, ISNU mulai hidup. Ia juga memiliki integritas dan kapabilitas mumpuni menuju ISNU masa depan.
“Integritas dan kapabilitas beliau tak perlu diragukan selama memimpin ISNU. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita kasih kesempatan lagi kepada beliau,’’ papar pengasuh PP Annuqayah ini.
Soal tiga nama yang beredar luas di grub WhatsApp, menurut Hosnan hanya kabar angin saja. Namun, jika memang itu benar, kita tetap dukung, yang penting demi kemajuan ISNU ke depan.
“Karena sampai hari ini, hanya Sahabat Ali Masykur yang menguat. Nama-nama itu belum saya dengar secara pasti. Tetapi siapapun yang memimpin ISNU, kita tetap dukung sepenuhnya, yang penting mampu menyelesaikan PR ISNU,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kongres II ISNU digelar di Bandung, Jabar. Sementara Pembukaan Kongres di Istana Negara. Presiden Jokowi yang membuka sendiri. Jokowi menyebut ISNU adalah kolam pengetahuan bangsa.(SOE/VEM)