PAMEKASAN, koranmadura.com – Persepam MU terpkasa menjalani kempetisi Liga 3 2018 dengan kondisi serba terbatas. Selain minim anggaran, tim berjuluk Sape Ngamok tersebut sampai sekarang tidak memiliki Manajer Tim.
Sekretaris PSSI Kabupaten Pamekasan, Baihaki mengatakan, kondisi Persepam MU musim ini sangat memprihatinkan. Lebih parah lagi, pemerintah terkesan angkat tangan terkait kondisi tim yang sempat mencicipi kompetisi ISL yang saat ini berubah Liga 1.
Meski demikian, kata dia, Persepam MU tetap mengikuti kompetisi meski serba keterbatasan. Itu dilakukan demi menumbuhkan bibit sepak bola di Pamekasan.
“Tidak ada manajernya sampai sekarang, kami tetap melakukan registrasi pengurusan seadanya saja,” katan Baihaqi, Sabtu, 11 Agustus 2018.
PSSI telah berupaya mencari sosok tokoh yang siap menjadi Manajer tim. Bahkan, pemerintah dan DPRD Pamekasan diminta untuk memecahkan persoalan tersebut. Namun hingga sekarang belum memberikan jawaban.
“Kami selama ini telah komunikasi, tetapi tidak ada kepastian. Jawaban beliau-beliau itu tetap diplomatis, seandainya ada jawaban tegas, ya sudah jangan dilanjut, ya tidak dilanjut. Cuman ya itu,” keluhnya.
Persepam telah melakoni tiga kali pertandingan Liga 3 2018 dengan catatan satu kali menang, dua kali imbang. Selanjutnya, Persepam MU akan menghadapi Persecam Malang. (RIDWAN/ROS/DIK)