JAKARTA, koranmadura.com – Sesaat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan KH. Ma’ruf Amien sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang, Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief langsung menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.
Menurutnya, kiai kharismatik 75 tahun itu adalah teman dari ayahandanya dan berasal dari Banten, daerah asal ibundanya. “Pak Ma’ruf Amin sahabat karib ayah saya, berasal dari Banten sepert juga Ibu saya berasal,” cuitnya di akun twiternya.
Pak Ma’ruf Amin sahabat karib ayah saya, berasal dari Banten sepert juga Ibu saya berasal. Orangnya Jujur dan tidak bermental KARDUS dan setia dalan persahabatan. Saya Pribadi akan mendukung, mudah2an Partai Demokrat akan memutuskan hal sama. Indonesia butuh penyejuk.
— andi arief (@AndiArief__) August 9, 2018
Selain itu, Andi Arief juga menyebut KH. Ma’ruf Amien sebagai sosok yang jujur dan tidak bermental kardus. “Orangnya Jujur dan tidak bermental KARDUS dan setia dalan persahabatan,” tulis Andi dengan menggunakan huruf kapital pada kosa kata kardus.
Atas kejujuran dan kedekatan dengan ayahandanya tersebut, Andi Arief menyatakan, bahwa secara pribadi dia mendukung penuh KH. Ma’ruf Amien. “Mudah2an Partai Demokrat akan memutuskan hal sama. Indonesia butuh penyejuk,” tambahnya.
Sebelumnya, nama Mahfud MD sempat menguat dan disebut-sebut sebagai sosok yang akan dipilih Jokowi untuk mendampinginya. Kepada salah satu televisi nasional, Mahfud bahkan mengungkapkan, bahwa dia sudah diminta datang ke istana untuk menyerahkan curriculum vetae dan mengukur baju seragam yang akan digunakan bersama presiden untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.
Namun pada detik-detik terakhir, cuaca politik rupanya memaksa Presiden Jokowi sedikit mengubah arah haluannya. Tepat pada jam 16.25, Kamis sore 9 Agustus 2018, Presiden Jokowi mengumumkan KH. Ma’ruf Amin sebagai sosok yang akan mendampinginya untuk bertarung dalam pilpres 2019 mendatang.
Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amien adalah tokoh yang sejak semula diajukan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada presiden Jokowi. “Ini bukan kejutan, beliau sudah saya ajukan jauh hari, tepatnya pada Desember 2017 lalu,” ujar Ketua Umum PPP, Romahurmizy terpisah. (BETH/ROS/VEM)