TUBAN, koranmadura.com – Dengan membawa sebilah parang, Afdolin (32), nekat menyerang pondok pesantren An Aidhomiyyah, Tuban, Jawa Timur karena sakit hati. Pria asal Desa Labuhan, Brondong, Lamongan, ini tak terima setelah dia dipecat dari pekerjaannya di pondok tersebut.
Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono mengatakan, sebelum kejadian, Afdolin bekerja selama 2 bulan di PP An Nidhomiyah sebagai petugas kebersihan. Namun, sejak 10 September 2018, pelaku diberhentikan dari pekerjaannya lantaran kerap meresahkan para santri.
“Pelaku ini kerap tanpa sebab memukul santri. Sehingga santri resah dan takut. Akhirnya pengasuh pondok memulangkan dia,” kata kapolres Tuban, Kamis 13 September 2018.
Pemecatan inilah yang diduga membuat Afdolin sakit hati dan menaruh dendam terhadap Pengasuh PP An Nidhomiyah Achmad Musyafa’. Puncaknya, Rabu, 12 September sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku datang ke pondok dengan membawa sebilah parang.
Pelaku mengamuk dan menyerang tamu yang saat itu bersama pengasuh pondok. Akibatnya, tamu bernama Nurhaji itu mengalami luka bacok di lutut kanan. Pelaku akhirnya tewas setelah ditembak polisi.
“Kami ambil tindakan tegas secara terukur dan akurat. Karena mengkhawatirkan warga dan petugas. Tembakan peringatan dari anggota kami juga tak dihiraukan,” terang Nanang.
Saat ditanya pelaku ada kaitannya dengan suasana politik saat ini, polisi membantahnya. Polisi justru melihat pelaku benar-benar melakukan kriminalitas. Terbukti pelaku mengamuk dan tidak bisa dihentikan, akhirnya melakukan tindakan terukur dan profesional.
“Ini murni kriminal, karena pelaku mengamuk dan melakukan penganiayaan. karena khawatir ada korban lebih banyak. Nah kita ambil profesional dan terukur,” jelasnya.
Tak hanya itu, tambah Nanang, Afdolin juga pernah menganiaya kakaknya sendiri. “Kakaknya yang kami mintai keterangan juga menuturkan pernah dianiaya oleh pelaku. Masalah ini memang karena sakit hati karena diberhentikan dari kerjanya,” ungkapnya.
Pasca kejadian ini di lokasi kejadian saat ini kondusif, dan kegiatan belajar dan Ngaji juga sudah kembali berjalan. Pihak keluarga menerima kejadian ini. Mereka akan segera memakamkan jenazah Afdolin. “Situasi alhamdulillah terkendali saat ini dan kembali kondusif,” tandas Nanang. (DETIK.com/ROS/VEM)