PAMEKASAN, koranmadura.com – Beberapa objek pariwisata di Pamekasan, Madura, Jawa Timur tidak ada perkembangan sama sekali. Hanya berjalan di tempat, bahkan sebagian sepi pengunjung.
Atas dasar itulah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) setempat tengah mengkaji kerja sama dengan beberapa pihak untuk mengembangkan pariwisata. Salah satunya dengan Badan Usana Milik Desa (BUMDes).
Kepala Disparibud Pamekasan, Ahmad Sjaifuddin mengatakan bahwa pengembangan pariwisata di Pamekasan tidak bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena terbatas. Namun sisi lainnya, belum ada investor yang berani untuk diajak kerjasama.
Dijelaskan, pihaknya berupaya dengan menggandeng dengan BUMDes untuk pengembangan pariwisata. Dalam kerja sama ini, pihaknya akan meminta pendampingan pihak Kejaksaan Negeri dalam mengkaji formulasinya.
“Ada satu desa yang sudah mengajukan permohonan kerja sama tersebut, tapi sekarang kami masih proses kajian payung hukum bisa tidaknya kerjasama itu nanti,” kata Ahmad Sjaifuddin.
Lanjutnya, anggaran yang tersedia di APBD Pamekasan untuk pengembangan pariwisata sekitar Rp 2 miliar per tahun. Untuk tahun 2018, pengembangan 2 destinasi pariwisata andalan, yaitu Pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan dan Jumiang Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu Pamekasan.
“Untuk anggaran 2019, kami ajukan anggaran tetap sekitar Rp 2 miliar, karena nilai kemampuan APBD di bidang pariwisata segitu. Yang rencana kegiatan tetap fokus pengembangan di dua lokasi itu,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)