JAKARTA, koranmadura.com – Badan anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali melanjutkan rapat panja dengan pemerintah yang memperdalam pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun anggaran 2019.
Pimpinan rapat Banggar DPR Said Abdullah mengatakan, rapat panja kali ini membehas mengenai pendapatan negara di tahun depan.
“Rapat kali ini tentang asumsi dasar pendapatan, defisit, dan pembiayaan,” kata Said di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Rabu, 19 September 2018.
Rapat yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB ini pun molor dan baru dibuka sekitar pukul 10.30 WIB. Koordinator panja dari pemerintah dipimpin oleh Kepala BKF Kementerian Keuangan Suahasil Nazara.
Sebelumnya, Banggar DPR RI dan pemerintah telah sepakat mengubah beberapa asumsi dasar ekonomi makro untuk tahun anggaran 2019. “Semua anggota intinya tidak setuju dengan Rp 14.400, jadi nilainya di Rp 14.500,” kata Said di ruang rapat Banggar, Selasa kemarin, 18 September 2018.
Selain nilai tukar, Banggar DPR RI juga menyetujui perubahan pada pada asumsi lifting minyak menjadi 775.000 barel per hari (bph) dari yang sebelumnya sebesar 750.000 bph. Begitu juga target pembangunan ekonomi pada rasio gini menjadi 0,380-0,385. (DETIK.com/ROS/VEM)