SUMENEP, koranmadura.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mencatat ada beberapa di daerahnya memiliki potensi kerawanan lebih tinggi saat penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu 2019.
“Di Sumenep ini memang ada beberapa daerah yang menjadi titik krusial bagi kami untuk melakukan pengawasan,” ungkap Ketua Bawaslu Sumenep, Anwar Noris, Jumat, 28 September 2018.
Menurut dia, beberapa daerah rawan terjadi pelanggaran Pemilu itu, di antaranya, ada di sejumlah kecamatan di wilayah kepulauan. Sementara di wilayah daratan ada di Pantura.
Noris menjelaskan, pemetaan daerah rawan itu berdasarkan data dan pengalaman pada Pemilu-pemilu sebelumnya. Menurut dia, kasus yang biasa terjadi di daerah-daerah rawan tersebut ialah pengerahan atau mobilisasi pemilih dengan cara-cara di luar ketentuan.
“Semoga pada ke depan tidak terjadi lagi. Karena kita berharap Pemilu 2019 menjadi Pemilu yang bermartabat. Pemilu yang menghasilnya legislator dan presiden harapan masyarakat. Tidak ada intimidasi lagi,” pungkasnya.
Sesuai tahapan, Pemilu 2019 saat ini telah masuk masa kampanye, yang telah dimulai pada Minggu, 23 September 2018. Masa kampanye akan berlangsung hingga 13 April 2019. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)