SUMENEP, koranmadura.com – Sejak 2014 lalu, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes), jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, cenderung mengalami peningkatan.
Bahkan sejak tahun itu, tercatat sudah ada 81 penderita yang meninggal dunia akibat penyakit menular tersebut. Kasus paling banyak terjadi tahun lalu. Setidaknya ada 93 orang terjangkit.
Tahun ini, sejak Januari hingga Juli, jumlah penderita HIV/AIDS yang tercatat di Dinkes Sumenep sudah mencapai 69 orang. Sebanyak 14 di antaranya meninggal dunia.
Meski begitu, di kabupaten paling timur Pulau Madura sejauh ini baru dua Puskesmas yang bisa menangani HIV/AIDS. Dua Puskesmas yang dimaksud ialah Puskesmas Saronggi dan Pasongsongan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumenep, Kusmawati menjelaskan dua Puskesmas tersebut memang sengaja dijadikan pilot project untuk menangani kasus HIV/AIDS.
“Di dua Puskesmas itu sudah bisa melayani pasien HIV/AIDS dengan memberikan obat ARV. Di sana juga sudah ada dokter dan tenaga medis lainnya yang sudah dilatih tata laksana penanganan pasien HIV/AIDS,” ujarnya.
Sementara untuk Puskesmas lainnya, menurut dia Dinkes Sumenep telah memberikan bantuan alat untuk melakukan deteksi dini penderita HIV/AIDS. “Itu untuk semua Puskesmas, baik daratan maupun kepulauan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)