SUMENEP, koranmadura.com – Setelah honorer K2 melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya mendapat respon positif. Semua tuntutan mereka dipenuhi dan akan ditindaklanjuti.
Ketua Komisi IV DPRD Sumenep H Moh Subaidi berjanji akan menindaklanjuti semua aspirasi yang disampaikan honorer K2. “Saya akan tetap mengawal sesuai dengan kebijakan kami,” katanya.
Politisi PPP itu mengaku, akan menaikan tunjangan honorer K2, yang semula Rp 350 ribu setiap bulan menjadi Rp 1 juta setiap bulan.
“Nanti anggarannya akan dibahas di APBD murni 2019, kami akan pertahankan agar honor honorer naik, meski tidak sampai Rp 1 juta, minimal kurangnya sedikit,” tegasnya.
Selain itu, Subaidi mengaku, akan mendesak Pemerintah Daerah untuk segera mengeluarkan surat keputusan (SK) Bupati bagi semua tenaga honorer. Salah satu fungsi SK untuk dijadikan sebagai persyaratan saat pengajuan pengangkatan sertifikasi.
“Untuk itu, hari ini kami panggil Dinas Pendidikan. Kami akan mendesak agar SK itu secepatnya dikeluarkan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Politisi senior asal Kecamatan Lenteng itu juga menyetujui penundaan rekrutmen CPNS hingga persoalan honorer K2 selesai.
Selain itu pihaknya mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan revisi Undang-undang Nomor 4 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. “Bahkan kami juga mendesak Presiden untuk mengeluarkan regulasi pengangkatan PNS bagi honorer tanpa syarat dan batasan usia,” tegasnya.
Senada dengan yang dikatakan oleh Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma. Dirinya memastikan semua aspirasi yang disampaikan akan terakomodir. “Karena disinilah, ditempat inilah pembahasan APBD dilakukan. Sehingga bisa kita kroscek nanti,” tegasnya.
Sementara itu Ketua FKH2 Sumenep Abd Rahman merasa bangga, sebab semua tuntutan mereka mendapatkan respon positif dan dukungan dari DPRD.
Untuk honorer yang dijanjikan merupakan kewajiban Pemerintah Daerah untuk direalisasikan. “Kami tidak butuh janji, tapi bukti. Jangan ajari kami selalu protes, jangan ajari kami ingkar janji. Kami butuh komitmen bukan janji,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)