SUMENEP, koranmadura.com – Satu minggu terkahir warga di kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji. Toko-toko yang biasa melayani jual beli bahan bakar untuk keperluan memasak itu banyak yang mengaku kehabisan stok.
“Kalaupun ada, hanya kadang-kadang saja. Saya dengar kemaren ada tetangga yang dapat elpiji di desa sebelah. Bahkan ada yang baru dapat di kecamatan tetangga, yakni di pasar kecamatan lenteng,” terang Sabwatun, ibu rumah tangga di desa Gingging, kecamatan Bluto, 09 september 2018.
Namun demikian, menurut ibu satu anak ini harga elpiji tidak naik secara drastis. “Walau langka, tetangga-tetangga yang dapat elpiji 3 kg itu katanya cuma bayar Rp 17.500 sampe Rp 18.000,” terangnya
Sementara salah warga di Kecamatan Dungkek, Nini (35) mengaku kalau elpiji 3 kg langka beberapa hari terakhir ini. Bahkan di sejumlah pengecer kosong.
“Baru sekarang saya dapat elpiji setelah kemarin langka. Itu pun dapatnya penuh perjuangan,” akunya.
Sementara harganya masih berkisar Rp 17.000-18.000. “Kalau sekarang antara Rp17.000-18.000. Kemarin harganya sempat naik,” tambahnya. (BETH/SOE)