PAMEKASAN, koranmadura.com – Fraksi PPP dan Demokrat Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengkritik Bupati Badrut Tamam yang berencana menaikkan pajak dan retribusi daerah.
Anggota Fraksi PPP DPRD Pamekasan, Sahur Abadi mengatakan, rencana kenaikan pajak yang diwacanakan Badrut Tamam tidak diinginkan oleh masyarakat. “Ini bukan keputusan yang populis bagi masyarakat,” kata Sahur Abdi, Sabtu, 29 September 2019.
Menurutnya, ada beberpa pertimbangan yang harus dilakukan pemerintah sebelum memutuskan manaikkan pajak dan retribusi daerah. Salah satunya harus mengkaji kondisi ekonomi Pamekasan.
Selain itu, lanjut Sahur, pemerintah juga harus mengkaji lebih dulu sumber pendapatan masyarakat Pamekasan. Supaya rencana kanaikan pajak dan retribusi daerah tidak sampai membebani mereka. “Persoalan ekonomi di Pamekasan seperti apa. Ini yang perlu dujawab dulu,” ungkapnya.
Sahur menyangkan Bupati yang baru dilantik tersebut hadir dengan kebijakan tidak populis. “Karena yang kita harapkan sebenarnya Bupati baru ini hadir dengan inovasi baru dalam rangka menumbuh-kembangkan ekonomi kerakyatan. Bukan dengan kebijakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat,” tandasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, pihaknya tak masalah Badrut berkarya dan berinovasi untuk Kabupaten Pamekasan. “Tapi kalau inovasinya menaikkan pajak dan retribusi, saya rasa itu bukan berkreasi, melainkan membebani masyarakat,” imbuh Sahur.
Hal senada disampaikan anggota Fraksi Demokrat, Ismail. Menurutnya, wacana pemerintah menaikkan pajak dan retribusi butuh kajian. Mengingat kondisi ekonomi nasional sedang melemah. “Saya kira Bupati harus mengkaji ulang rencana menaikkan pajak dan retribusi ini. Kalau hari ini bupati menaikkan pajak dan retribusi, akan sangat membebani masyarakat Pamekasan, ” tegasnya.
Menurut dia, banyak cara bisa dilakukan pemerintah daerah dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) tanpa harus menaikkan pajak dan retribusi sebagaimana yang disampaikan bupati.
“Ada intensifikasi dan ekstensifikasi yang bisa dilakukan untuk menaikkan PAD. Saya kira solusinya bukan menaikkan, tetapi mencari sumber-sumber PAD yang baru yang masih ada kebocoran di beberapa retribusi dan pajak di Pamekasan,”tutur pria yang saat ini tengak menduduki ketua Komisi I DPRD Pamekasan.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan yang baru beberapa hari lalu dilantik, Badrut Tamam, berencana menaikkan pajak dan retribusi daerah. Itu dilakukan untuk meningkatkan PAD.(RIDWAN/FAT/VEM)