JAKARTA, koranmadura.com – Mendikbud Muhadjir Effendy kecewa terhadap guru honorer yang mogok mengajar sehingga membuat proses belajar siswa terbengkalai. Polisi pun sampai harus turun tangan menggantikan para guru di sejumlah sekolah dasar (SD) di Blitar, Jawa Timur.
“Jangan sampai apa yang dilakukan itu membuat kegiatan, tanggungjawabnya dia sebagai seorang guru itu tidak terpenuhi. Yaitu menjamin proses belajar-mengajar siswa itu akan berjalan dengan baik. Jadi saya imbau betul jangan sampai pemerintah daerah atau siapa pun terpaksa harus melakukan langkah-langkah yang tidak, sebetulnya tidak seharusnya dilakukan,” ujar Muhadjir di kantornya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 27 September 2018.
Muhadjir menyebut materi pengajaran di sekolah harus diberikan pihak yang profesional. Namun Muhadjir tetap memaklumi adanya polisi yang menggantikan guru mengajar di Blitar.
“Karena bagaimanapun, tentu saja tingkat profesionalisme, karena guru sekarang itu diharapkan guru profesional itu artinya pekerjaan itu memang tidak bisa ditangani oleh orang lain, kecuali orang yang memang profesional. Jadi kalau sampai ini terjadi saya sangat menyayangkan. Artinya, kalau sampai ini akibat dari tindakan guru, tapi memang kalau sudah terpaksa, apa boleh buat? Apa pun akan kita lakukan demi menjamin bahwa proses belajar-mengajar para siswa masih akan terpenuhi,” paparnya.
Diketahui, polisi turun tangan menggantikan para guru honorer yang melakukan aksi mogok massal untuk berdemo. Polisi membantu proses belajar-mengajar di sejumlah SD, seperti di Kecamatan Sutojayan, Garum, dan Wlingi.
Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha mengatakan pihaknya memang harus ikut membantu masyarakat, termasuk terkait proses belajar-mengajar.
“Untuk tetap berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah pada kecamatan-kecamatan yang guru-gurunya sedang melaksanakan penyampaian aspirasi, maka para Bhabinkamtibmas akan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan edukatif. Dalam pemberian pelajaran pengganti sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan para Bhabinkamtibmas,” ujar Anissullah. (DETIK.com/ROS/DIK)