SUMENEP, koranmadura.com – Harga Elpiji 3 Kg di sejumlah Kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur, melambung tinggi. Diduga, hal itu terjadi akibat imbas dari tersendatnya pengiriman yang menyebabkan stok tingkat pengecer habis.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, harga elpiji jenis melon di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, mencapai Rp 25 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu. Sementara di Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan/Pulau Sapeken mencapai Rp 32 ribu dari sebelumnya Rp 25 ribu.
Ruslan (39), salah seorang warga Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan/Pulau Sapeken mengatakan, naiknya harga elpiji terjadi sejak sepekan terakhir karena stok di tingkat pengecer mulai menipis.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah daerah termasuk pejabat yang berwenang ditingkat kecamatan melakukan sidak ke beberapa toko yang selama ini menyediakan elpiji melon. “Karena dihawatirkan saat situasi seperti ini, malah akan dijadikan kesempatan oleh tengkulak untuk meraup hasil yang lebih banyak,” tegasnya.
Baca: Gas Elpiji 3 Kg Langka, Polda Jatim Turun Tangan
Kemudian, dia berharap, apabila ada persoalan pengirman elpiji dari daratan, seperti cuaca buruk, pihak kecamatan untuk memberitahu kepada masyarakat. “Supaya masyarakat melakukan antisipasi berupa mengurangi pemakaian elpiji,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabag Energi dan Sumbe Daya Alam (ESDA) Pemkab Sumenep, Moh. Kahir saat dikorfirmasi media ini enggan untuk memberikan keterangan.
Dia beralasan masih mengikuti rapat. “Saya masih rapat di Surabaya mas,” katanya singkat. (JUNAIDI/ROS/DIK)