SUMENEP, koranmadura.com – Malam ini, langit Sumenep disuguhi pemandangan yang cukup indah. Apalagi kalau bulan purnama. Seperti yang kita tahu, 25 September 2018 adalah malam yang menawarkan sejuta keindahan bagi siapapun yang ingin menikmatinya.
Seperti pantauan koranmadura.com, malam ini bulan terlihat begitu dekat dan berwarna kuning kemerahan, terlihat seperti warna oranye. Ia terlihat menawan. Siapapun yang melihatnya, wajah bulan begitu memikat.
Terbukti, beberapa orang yang melintas di jalanan kota berhenti sejenak untuk menikmati bulan purnama malam ini. Ada sebagian yang mengabadikan dengan foto. Bahkan beberapa orang harus keluar rumah untuk memandangi bulan yang penuh keindahan ini.
“Bulan begitu indah malam ini, warnanya tampak berbeda, seperti warna oranya,” kata salah satu warga Sumenep yang mengabadikan momen malam ini dengan foto-foto.
Apalagi menurut sumber, bulan purnama malam ini sedikit istimewa dan unik, karena dinamakan harvest moon. Apa itu harvest moon?
Harvest Moon adalah bulan purnama pertama yang paling dekat dengan ekuinoks musim gugur. Namun kedatangannya di tahun ini akan sedikit lebih lambat dari biasanya.
Seperti mafhum, fenomena ini memang sering terjadi pada bulan September. Satuhal yang unik tentang Harvest Moon adalah saat bulan terbit di atas cakrawala dan setelah purnama. Selama bulan biasa, bulan biasanya naik sekitar 50 menit setelah matahari terbenam. Tapi saat Harvest Moon, bulan terbit hanya 30-35 menit setelah matahari terbenam.
Namun, Harvest Moon ternyata tak sekadar soal unik, karena bulan terbit di atas cakrawala. Tetapi ada makna lain dari Harvest Moon. Apa itu?
Tim ahli dari EarthSky mengatakan bahwa nama tersebut muncul dari para petani di belahan bumi utara. Terutama saat musim gugur karena bulan ini membantu mereka memanen hasil pertanian.
Tentu kita tahu bahwa pada zaman dulu peran Harvest Moon sangat besar bagi kehidupan pertanian saat itu. Karena belum ada listrik untuk menerangi ladang, sehingga bulan purnama merupakan satu-satunya sumber pencahayaan di waktu panen. Sehingga berkat dari kehadiran bulan pernama itu para petani memiliki waktu lebih banyak untuk memanen tanaman mereka di malam hari sehingga dinamai Harvest Moon. (SOE/DIK)