PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menilai Pemerintah Kabupaten setempat kurang inovasi dalam berinvestasi. Akibatnya, para investor kurang minat masuk ke Kota Gerbang Salam ini.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD Pamekasan, Ali. Menurutnya, berdasarkan data investasi di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan, mulai Januari sampai Juli 2018, investor yang masuk hanya berjumlah 192 dengan total investasi Rp 23 miliar.
“Mayoritas investor itu merupakan dari lokal yang bergerak di bidang perdagangan. Dari total 192 investor, 70 persen merupakan investor yang bergerak di sektor perdagangan dan 20 persen di bidang konstruksi. Selain itu, 10 persen sisanya terbagi di sektor-sektor investasi yang lain,” jelasnya,
Dia berharap pihak eksikutif berupaya melakukan inovasi untuk menarik investor luar berinvestasi di Pamekasan. Karena selama ini investor yang mau menanamkan modal selalu gagal, investor di Pasar Kolpajung.
“Jadi melakukan inovasi itu sangat perlu, jangan stagnan. Kalau seperti ini iklim investasi tidak akan berjalan sesuai harapan,” harapnya.
Terpisah, Kepala DPMPTSP Pamekasan, Agus Mulyadi menjelaskan telah berupaya untuk berinovasi. Salah satunya soal kemudahan sistem perizinan agar para investor bisa dengan mudah menanamkan modal di wilayahnya.
Lanjutnya, Mulai Agustus 2018, DPMPTSP sudah menerapkan sistem perizinan Online Single Submition (OSS), sehingga para investor bisa mengurus perizinan usaha dengan mudah.
“Sekarang pelaku usaha tidak usah repot-repot datang ke DPMPTSP, mereka bisa langsung mengurus izin melalui android masing-masing,” tandasnya. (SUDUR/SOE/DAN)