SAMPANG, koranmadura.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Anang Joenaidi menyatakan, akhir musim kemarau 2018 diperkirakan akan terjadi hingga akhir Oktober 2018 mendatang.
“Perkiraan berdasarkan acuan yang dikeluarkan oleh Badan Metoerologi Klimatologi dan Geofisika (BMKB) Juanda, Surabaya, bahwa akhir musim kemarau untuk Sampang itu akhir Oktober mendatang,” ujar Anang Joenaidi, Senin, 24 September 2018.
Mengenai pendistribusian air bersih, Anang mengaku, semua wilayah di 12 Kecamatan sudah dilakukan pendistribusian air kecuali Kecamatan Camplong dan Omben.
“Untuk wilayah Torjun sudah kami lakukan pendistribusian air, cuma titiknya kurang paham. Manakala ada wilayah yang belum termasuk keluhan masyarakat akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk teknis penyalurannya nanti,” ucapnya.
Sementara A’an, salah seorang warga Dusun Krampon Barat, Desa Krampon, Kecamatan Torjun mengaku bahwa di dusunnya sudah kekurangan air bersih sejak sebulan lamanya. Dengan kondisi tersebut, masyarkat sekitar untuk mendapatkan air bersih harus merogohkan uang hingga Rp 110 ribu per tanki.
“Tidak ada air, meski ada itu cuma sedikit. Itupun keruh dan bau, banyak warga disini terkena penyakit kulit karena kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari,” keluhnya.
Meski menjadi pelanggan PDAM, A’an mengeluh karena airnya macet. Di hari normal, aliran air dari PDAM hanya mengalir seminggu sekali.
“Kalau musim kemarau seperti sekarang, ya tidak hidup sama sekali. Anehnya lagi tagihan PDAM masih tetap jalan meski aliran air dirumahnya macet dan menggunakan watermeter,” pungkasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)