SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menyiapkan anggaran sebesar Rp 64 miliar untuk pengembangan Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo.
Anggaran miliaran itu diperuntukan pembebasan lahan seluas 25 hektar. “Itu dianggarkan di APBD Perubahan 2018,” kata Moh Ramzi Anggota Komisi III DPRD Sumenep.
Anggaran tersebut saat sudah disetujui oleh Komisi III DPRD Sumenep yang merupakan mitra kerja Dinas Perhubungan. Sehingga dipastikan apabila tidak ada halangan pembebasan lahan dilakukan tahun 2018 ini.
Bandara Trunojoyo merupakan bandara kelas III dengan panjang landasan pacu (runway) 1.600 meter dan lebar 30 meter. Nantinya, landasan pacu akan diperpanjang hingga 2.250 meter dan lebar 40 meter.
Politisi Hanura asal Kecamatan Pragaan itu meminta Dishub untuk segera menyiapkan semua teknis yang berkaitan dengan pembebasan lahan. Pihaknya tidak menginginkan anggaran tersebut tidak terserap.
“Waktunya sangat pendek beberapa bulan lagi sudah memasuki tahun anggaran baru. Makanya semuanya harus benar-benar dipersiapkan secara matang, sehingga saat pembebasan lahan hingga pembangunan berjalan lancar,” tegasnya.
Pulau madura terdiri dari empat kabupaten, yakni Kabupaten Bangkalan yang berada di ujung barat, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep yang berada di ujung timur Pulau Madura.
Dari empat kabupaten hanya Sumenep yang memiliki bandara. Saat ini Bandara Trunojoyo sudah dilengkapi dua taxiway ukuran 75 meter x 15 meter dan 40 meter x 10 meter. Terdapat juga dua apron berukuran 40 meter x 40 meter dan 80 meter x 75 meter. Selain itu bandara itu juga memiliki terminal penumpang berukuran 24 x 18 meter.
Saat ini terdapat satu maskapai yang melayani penerbangan komersial, yakni maskapai Wing Air yang membuka rute penerbangan Sumenep-Surabaya dan sebaliknya. Anak usaha Lion Air itu melayani penerbangan 2 kali sehari sejak akhir September 2017 dengan jenis pesawat sejenis ATR-72.
Selain itu juga terdapat beberapa sekolah penerbangan yang memanfaatkan Bandara Trunojoyo sebagai lokasi latih terbang pesawat bagi siswanya. Sebelumnya maskapai Susi Air dan Air Fast juga melayani penerbangan Sumenep-Surabaya.
Kepala Dishub belum bisa dimintai keterangan. Saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya tidak merespon meski nada sambungnya terdengar aktif.
Demikian pula Kepala Dinas Sarana dan Prasarana, Dishub Sumenep Agus Sutiono belum bisa memberikan keterangan. “Ke Pak Kadis (kepala dinas) saja,” katanya saat dihubungi media ini. (JUNAIDI/SOE/VEM)