SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak menjamin seluruh tanaman tembakau di daerahnya terserap. Pemerintah bisa memaksa pihak gudang melakukan itu.
“Kami tidak bisa memaksa gudang. Misalnya tembakau petani harus dibeli semua. Karena itu sesuai kebutuhan gudang,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Bambang Heriyanto, Senin, 3 September 2018.
Sejauh ini, Bambang mengaku belum tahu sampai berapa ton gudang akan membeli tembakau petani di kabupaten paling timur Pulau Madura.
“Kami tidak tahu berapa kebutuhan mereka (gudang) terhadap tembakau. Biasanya nanti di akhir pembelian, mereka memberikan laporan. Sekarang masih proses pembelian,” tambahnya.
Namun demikian, menurut Bambang, pihaknya sudah pernah bertemu dengan pihak gudang yang melakukan pembelian di Sumenep, dan mengimbau mereka supaya membeli tembakau petani sampai habis.
Apalagi, sambungnya, pada musim ini luas area tanaman tembakau tidak mencapai target. Dari yang ditargetkan sekitar 21 ribu hektare, hanya terealisasi hampir 20 ribu.
“Jadi saya optimis, pada musim ini semua tembakau petani terserap oleh gudang. Harapan saya, petani juga menjaga kualitas tembakaunya agar tidak dibeli murah oleh gudang. Supaya petani tidak selalu rugi,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)