SUMENEP, koranmadura.com – Meski petugas kesehatan berupaya untuk mengobati para penderita kusta, namun hingga saat ini Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur belum terbebas dari penyakit menular itu.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, hingga September 2018 terdapat 146 warga yang positif menderita penyakit lepra.
Kepala Dinkes Sumenep dr. A. Fatoni mengatakan dari 146 penderita itu rata-rata merupakan penderita baru. Sehingga penyakit yang bersarang di tubuhnya bisa aktif dan juga bisa pasif.
“Itu sudah ada pengurangan, tahun sebelumnya mencapai sekitar 400 san. Penemuan itu merupakan penderita baru,” katanya saat dikonfirmasi koranmadur.com.
Menurutnya dilihat dari jumlah populasi penduduk terbanyak penderita kusta berada di Kecamatan Talango. Saat ini tercatat sekitar 10 persen warga terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae itu. “Terutama Desa Kombang, kalau di Pulau Gili Labak tidak ada,” ungkapnya.
Sementara dilihat dari jumlah penderita lanjut Fatoni, terbanyak di Kecamatan Batuputih. “Disana hampir sekitar 20 penderita,” tegasnya.
Dalam cacatan sejarah penyakit kusta mulai dikenal sejak tahun 1400 sebelum masehi. Penyakit ini biasanya menyerang saraf tepi dan kulit, kemudian saluran pernapasan atas, dan bisa juga menyerang organ lain kecuali otak.
Penyakit ini menular melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan penderita. Anggapan lain menyebutkan bahwa penyakit ini juga bisa ditularkan melalui inhalasi alias menghirup udara, karena bakteri penyebab penyakit kusta dapat hidup beberapa hari dalam bentuk droplet (butiran air) di udara.
Ke depan kata Fatoni, pihaknya bakal terus berupaya untuk menekan kusta. Oleh karenanya dirinya mengimbau pada masyarakat untuk terus berpola hidup sehat dengan cara hidup bersih dan higienis, sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga.
“Kami tetap fokus pada pengentasan kusta,” tegasnya. (JUNAIDI/SOE/VEM)