SUMENEP, koranmadura.com – Proses penentuan program Corparate Social Responsibility (CSR) PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di Kecamatan Raas, Madura, Jawa Timur disinyalir tidak dilakukan melalui aspirasi masyarakat.
Hal itu dikatakan oleh salah satu waraga asal Kecamatan/Pulau setempat, Subhan Noer. Ia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam musyawarah, baik di tingkat dusun maupun desa untuk mengusulkan kegiatan CSR dimaksud.
“Kami (warga) tidak pernah diajak untuk berembuk menentukan kegiatan CSR itu. Seperti musyawarah, baik formal maupun informal,” katanya, Selasa, 4 September 2018 saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.
Dikatakan dari beberapa orang yang didatangi oleh Suban juga mengaku tidak pernah dilibatkan dalam menentukan kegiatan CSR ini. “Padahal ini kebutuhan masyarakat dan yang tahu kebutuhan, itu hanya kita sebagai warga,” tuturnya.
Selama ini kata dia berdasarkan informasi yang diperoleh penentuan program CSR ditentukan di kecamatan oleh camat, Kades dan Tokoh Masyarakat. Tentu hal itu bukan dilalui melalui proses aspirasi. “Pada gilirannya hasilnya sepihak. Kemudian dibawa ke Surabaya untuk disepakati, ” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap menyayangkan ploting CSR itu. Sebab, pihaknya masih memerlukan listrik, bukan infrastruktur atau yang lainnya. “Listrik tetap menjadi perioritas kebutuhan kami yang diinginkan sejak lama,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Fauzi, warga Ketupat. Pihaknya mengaku tidak pernah ada musyawarah untuk pengusulan CSR ini. Biasanya langsung kades, kecamatan. “Kalau untuk usulan CSR, warga tidak pernah dilibatkan,” ucapnya.
Sementara itu Camat Raas Darussalam menampik jika dianggap tidak melibatkan warga dalam penentuan CSR itu. Semuanya dilakukan sesuai dengan Aspirasi masyarakat. “Tentu sesuai dengan prosedur mas. Sudah ada Musdes terkait CSR ini,” katanya.
Sebelum ditentukan, aspirasi masyarakat sudah dilakukan. Namun, bisa jadi ada pihak yang tidak senang, sehingga membuat wacana ini. “Yang tidak puas, dengan hasil ini sudah diarahkan ke kabupaten. Kalau listrik sudah digarap PLN,” ucapnya terburu-buru karena sedang ada kegiatan. (JUNAIDI/SOE/DIK)