PAMEKASAN, koranmadura.com – Tidak mudah bagi tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mangatasi insiden kebakaran. Banyak rintangan yang mereka lalui, salah satunya salah rute sehingga terlamat tiba di lokasi. Akibatnya kritik keras muncul dari berbagai kalangan termasuk warga sekitar.
Salah rute ini dialami tim Damkar Pamekasan saat menerima laporan kebakaran lahan kosong di Jalan Bonorogo, Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Sabtu, 8 September 2018 lalu. Tiba di lokasi, api sudah dipadamkan warga sekitar.
Meski demikian, tim Damkar tetap melakukan pembasahan lahan agar tidak kembali kebakaran. “Petugas berangkat pukul 12:45 Wib, petugas salah akses rute sehingga tiba ke lokasi pukul 13:10 Wib, dan api sudah padam,” kata Budi Cahyo kala itu.
Pengakuan tim Damkar berlanjut empat hari berikutnya, mereka mengaku nyaris lumpuh melayani laporan kebakaran dari masyarakat, karena kehabisan dana operasional.
Untungnya, tim Damkar yang bertugas diperankan orang-orang baik. Mereka sadar akan kewajiabannya sehingga menggunakan dana talangan alias ngutang sebagai dana operasional.
Tim Damkar bukan tidak mendapatkan jatah dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan 2018. Cuma dana tersebut belum bisa dicairkan, proses pencairnya masih menunggu Bupati dan Wakil Bupati terpilih resmi dilantik.
“Tim damkar memiliki prioritas untuk menjalankan tugas dengan baik, sekalipun harus menggunakan dana talangan. Mau bagaimana lagi, itu menjadi tugas kami dan harus dilaksanakan,” ungkap salah seorang tim Damkar yang enggan disebutkan namanya kepada koranmadura.com, Selasa, 11 September 2018. (RIDWAN/ROS/DIK)