SUMENEP, koranmadura.com – Pengalokasian dana kegiatan Corparate Social Responsibility (CSR) PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di operasi migas Terang Sirasun Batur (TSB) Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur diprotes warga. Pasalnya, alokasi dana sosial itu disinyalir tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Informasinya anggaran dana CSR PT KEI tahun 2018 lebih banyak dialokasikan kepada pengadaam barang dan jasa, serta infrastruktur. Seperti pengadaan mesin tempel perahu, pembangunan pasar desa, pengadaan Handtactor. Selain itu juga diperuntukan rehab jalan, dermaga, irigasi dan sejumla sarana prasarana yang lain.
Sementara warga berkeinginan bantuan sosial tersebut diperuntukan untuk pengadaan listrik.
“Kami butuh listrik, di tahun sebelumnya sudah ada pengadaan tiang. Tapi, malah dihentikan,” kata salah satu warga Desa Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, Agus Salim saat dikonfirmasi oleh awak media.
Saat ini kata dia masyarakat belum bisa menikmati listrik secara maksimal. Sebab, penerangan belum hidup selama 24 jam. Warga berkeyakinan melalui dana CSR persoalan listrik di daerahnya akan selesai. “Dihentikan karena mau digarap PLN, CSR malah dihentikan dan diberikan pada program pengadaan barang dan jasa serta infrastruktur,” jelasnya.
Sebenarnya, untuk sarana yang dianggarkan oleh CSR itu masih bisa didanai melalui Dana Desa maupaun APBD. “Nanti dikhawatirkan malah tumpang tindih, karena pengawasan CSR tidak begitu maksimal. Bagi kami kegiatan itu sangat tidak masuk akal, lebih bermanfaat listrik. Apalagi pemberdayaan masyarakat juga kurang,” jelasnya.
Pihaknya juga mengaku sudah melakukan program CSR, bahkan sempat menggelar demo. “Kami minta kembalikan CSR pada program kelistrikan. Ini yang kami minta. Seharusnya, CSR kan melihat kebutuhan masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Humas KEI Hadi menjelaskan, penentuan program CSR itu sudah dilakukan sesuai dengan aspirasi masyarakat di bawah. “Itu sudah sesuai kebutuhan. Tapi, bisa tanya pemkab atau langsung ke camat,” ungkapnya.
Sementara Kabag ESDA Pemkab Sumenep Abd. Kahir belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi melalui pesan WA untuk meminta klarifikasi, namun tidak direspon (JUNAIDI/SOE/DIK)