PEKANBARU, koranmadura.com – Sering pusing dan muntah-muntah serta tidak nafsu makan, SH (14), seorang siswi yang masih duduk di bangku sekolah kelas VI SD di Pekanbaru, Riau, diketahui tengah hamil 7 bulan.
Hal itu diketahui setelah Nurhayati (47), yang merupakan ibu korban membawanya ke klinik untuk memeriksakan kondisi kesehatan anaknya. Dari hasil pemeriksaan itulah kemudian sang ibu mengetahui jika anaknya SH tengah hamil.
Saat ditanyai kepada korban siapa yang telah menghamilinya, korban awalnya enggan menyebutkan. Namun setelah Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR) turun tangan dengan ikut mendampingi si anak, barulah SH mau bercerita.
SH mengakui jika yang menghamilinya ternyata masih mempunyai hubungan keluarga dengan korban, yakni kakek dan pamannya yang berinisial US (60), serta RP (55).
Ibu korban saat diwawancarai mengungkapkan, belakangan korban kerap terlihat murung dan kurang bersemangat. “Dia juga sering mengeluh pusing, tidak nafsu makan dan sering muntah,” kata Nurhayati, ibunda korban yang turut didampingi Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini, Sabtu, 1 September 2018.
Bahkan, diakui korban, dia pernah dibawa ke salah satu hotel di Pekanbaru oleh RP yang diketahui bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta. Di sanalah dia dicabuli.
Aksi bejat kedua terduga pelaku diduga sudah kerap dilakukan. Kedua pelaku menurut orang tua korban memang sering membawa korban. “Korban mengaku, kalau dia sering diajak kedua pelaku. Mereka ini antara bawahan dan atasan yang bekerja di kampus swasta di Pekanbaru ini,” kata Ketua LBP2AR, Rosmaini.
Menurut korban, dia diminta melayani kedua terduga pelaku secara bergantian. Rosmaini menuturkan, pihaknya dalam hal ini turut prihatin. Terlebih orang tua korban termasuk orang tak mampu yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Karena tak terima, ibunda korban didampingi LBP2AR pun melaporkan US dan RP ke Polresta Pekanbaru.
Terpisah, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan perihal adanya laporan dugaan pencabulan itu. “Kasusnya sedang ditangani. Kemarin juga saya sempat lihat korban saat memberikan keterangan di Unit PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru,” ungkap dia. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)