SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berjanji akan meminta tambahan kuota rekrutmen CPNS. Itu dilakukan agar sebagian honorer kategori dua (K2) bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
“Kita upayakan penambahan kuota, utamanya untuk honorer K2. Dalam minggu ini kami akan kirim surat ke KemenPAN-RB,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi.
Penentuan formasi CPNS tahun 2018 kata Edy, merupakan kebijakan pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya menyelenggarakan semua yang menjadi keputusan Pemerintah Pusat.
Namun, kata Edy Pemerintah Kabupaten tidak bisa menindaklanjuti permintaan para Honorer K2 yang minta menolak rekrutmen CPNS 2018.
“Tidak bisa, kami akan mengupayakan. Kalau ditolak (rekrutmen) bisa menjadi bumerang, karena saat ini Sumenep kekurangan PNS,” jelasnya.
Selain itu, Edy juga tidak bisa memastikan semua tenaga honorer K2 untuk bisa diangkat jadi PNS. “Itu tergantung pemerintah pusat, kalau disetujui kita laksanakan,” tegasnya.
Sementara untuk honor, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga memastikan akan naik. Namun, dirnya belum memastikan besaran tunjangan yang bakal diberikan setiap bulan.
“Gaji pasti naikan, kita sesuaikan dengan APBD nanti. Saat ini masih perhitungan. Tapi yang jelas dari kesehatan dan jaminan lain kita jamin,” tegasnya.
Sebelumnya tenaga honorer K2 melakukan demonstrasi di depan Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sumenep. Mereka menuntut untuk menolak rekrutmen CPNS jalur umum. Selain itu mereka meminta gaji mereka dinaikan, saat ini gani honorer sekitar Rp 350 ribu.
Sementara jumlah honorer di Sumenep saat ini sebanyak 1.700 orang. Mayoritas diantaranya berprofesi sebagai guru. (JUNAIDI/ROS/VEM)