JAKARTA, koranmadura.com – Beberapa waktu lalu, gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Palu Sulsel. Akibatnya, tsunami terjadi, korban pun berjatuhan. Bahkan ratusan dinyatakan tewas. Apakah gempa tersebut hanya datang satu kali?
Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total ada 254 gempa susulan yang terjadi di Palu. Data itu tercatat pada hari ini hingga pukul 11.00 WIB.
“Jadi sampai dengan hari ini sudah pukul 11.00 WIB tadi sudah terjadi 254 gempa susulan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jalan Pramuka Raya, Jaktim, Senin 1 Oktober 2018.
Namun, kata Sutopo tidak semua gempa itu dirasakan oleh warga. Dari 254 gempa tersebut, hanya 9 gempa yang dirasakan. “Yang dirasakan hanya 9 kali,” tambahnya.
Dia menjelaskan setiap gempa yang terjadi bisa tercatat oleh seismometer atau alat pencatat gempa milik BMKG. Namun terjadinya gempa tidak bisa diprediksi.
“Jadi terkait kegempaan cepat disampaikan tapi kita tidak bisa prediksi secara pasti,” kata Sutopo.
Diketahui bahwa gempa bermagnitudo 7,4 terjadi di Palu pada Jumat 28 September 2018 lalu. Gempa itu memicu terjadinya gelombang tsunami.
Dari data BNPB, total ada 844 korban meninggal dunia. Sebanyak 48.025 orang mengungsi, yang tersebar di 103 titik di Kota Palu.
Pemerintah Sulawesi Tengah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari. Masa tanggap darurat itu berlaku sejak 28 September 2018. (DETIK.com/SOE/DIK)