SUMENEP, koranmadura.com – Pekerjaan dua drainase menuju Kali Patrian di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, mendapat kritikan dari Komisi III DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebab, pekerjaan yang dibiayai melalui APBD itu dianggap janggal.
Indiksinya, perencanaan yang dilakukan dinilai kurang tepat, sehingga terancam tak bisa memberikan manfaat maksimal.
Hal tersebut disampaikan H. Joni Widarso anggota komisi III DPRD Sumenep. Menurutnya, elevasi (tinggi muka tanah) dalam drainase lebih rendah dari Kali Patrian. Sehingga, air dari saluran itu tidak masuk ke Kali tersebut. “Bahkan, bisa saja jika pasang, air dari kali akan masuk ke drainase,” katanya.
Menurutnya, azas manfaat untuk menampung air ke Kali Patrian bisa saja tidak terlaksana. Sebab, air yang di kali akan kembali lagi ke saluran. “Kecuali ada pengerukan sungai. Ini harus dilakukan instansi terkait,” jelasnya.
Politisi partai Gerindra ini mengungkapkan, hal ini terjadi lantaran perencanaan tidak dilakukan secara matang. Misalnya, pengukuran untuk elevasi itu dilakukan dari depan, bukan ujung. Sehingga secara otomatis, sudah tidak selaras dengan kali. Sebab ada di bawah Kali Patrian.
Dia berkesimpulan, perencanaan pekerjaan tersebut gagal. Sehingga pihaknya memprediksi tidak akan mampu mengurangi debit air hujan sebagaimana diproyeksikan. “Sehingga, anggaran akan menjadi sia-sia. Azas manfaatnya sangat minim,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta untuk dilakukan evaluasi atas pekerjaan itu. Proyek tersebut jangan hanya dijadikan formalitas belaka, melainkan perencanaan yang baik. “Kita akan minta ke ketua komisi untuk mengevalusi. Bahkan, perlu mempertimbangkan anggaran berikutnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Sutrisno membantah soal tudingan dimaksud. Perencanaan sudah dilakukan secara tepat dan benar. “Itu sudah benar. Sudah dilakukan melalui kajian teknis,” ungkapnya.
Dia meyakini air tetap akan mengalir ke timur. Apalagi, nanti akan disiapkan pompa di 2019, sehingga ketika pasang maka akan disedot oleh pompa. “Jadi, perencanaan itu tidak asal-asalan, kami melakukan sesuai dengan prosedur,” tuturnya.
Memang, terang dia, pihaknya akan mengeruk lagi sebelah timur Kali Patrian sedalam 75 cm lagi. “Pasti akan mengurang genangan air. Lihat saja nanti kalau sudah masuk musim penghujan,” tegasnya.
Diketahui, drainase Kali Patrian ini direncanakan akan dijadikan solusi mengurangi genangan air di perkotaan. Dana bersumber dari APBD Sumenep dengan nilai proyek Rp 3 miliar. (JUNAIDI/ROS/VEM)