JAMBI, koranmadura.com – Salah seorang santriwati di Pondok Pesantren di Bangko, Merangin, Jambi, berinisial MG (17) ditemukan tewas dalam posisi tergantung di asrama.
Kejadian langka ini pun membuat se isi pondok pesantren langsung geger, karena kejadian tersebut terjadi saat proses belajar mengajar masih berlangsung. MG diduga gantung diri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Senin siang, 15 Oktober 2018 saat proses belajar mengajar sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, korban izin ke asrama. Namun MG tak kunjung balik ke kelas, sehingga teman satu kelasnya heran dengan korban.
Kemudian, sekitar pukul 12.00 WIB teman MG yang enggan disebutkan namanya, langsung mnelusuri ke asrama. Sesampainya di sana, pintu asramanya dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam.
Teman MG mengira dia tidur, karena beberapa kali ketuk pintu tak jua menjawab. Akhirnya, teman MG mendobrak pintu asrama. Saat pintu terbuka, teman MG sontak terkejut melihat dia sudah tergantung.
Karena panik, teman MG pun memanggil teman yang lain untuk dimintai pertolongan. Setelah melihat kejadian itu, semuanya berteriak histeris.
Akhirnya, para guru di pesantren itu melaporkan kejadian itu ke Polres Kabupaten Merangin, Jambi. Setelah mendapat informasi ada santri gantung diri, pihak Polres setempat langsung bergerak dan menelusuri pondok pesantren dengan membawa korban ke RSD Kol Abundjani Bangko Kabupaten Merangin guna proses visum.
Kapolsek Bangko, Sitorus membenarkan kejadian ini. MG juga sudah dibawa ke rumah keluarga. “Ya, Benar ada siswi pesantren gantung diri, kami belum tahu penyebab gantung diri. Sedangkan barang bukti satu helai kain panjang, diamankan oleh tim identifikasi Polres Kabupaten Merangin, Jambi,” kata Sitorus. (VIVA.co.id/SOE/DIK)