JAKARTA, koranmadura.com – Pemerintah membuka peluang untuk membuat kebijakan baru guna mengantisipasi keberingasan nilai dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat terhadap rupiah.
Penguatan kurs dolar AS juga dikarenakan perkembangan ekonomi global yang tentunya berdampak dan sering menjadi sentimen bagi nilai tukar.
“Pemerintah akan terus menjaga fleksibilitas, dan bersikap untuk terus mau berubah dan mau terus memperbaiki formula kebijakan karena memang, kalau kondisi global terus bergerak kita harus juga merespon dan bahkan memperkuat perekonomian kita,” kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018.
Dia menjelaskan, sentimen yang berasal dari global ini juga ujung-ujungnya akan mempengaruhi defisit neraca pembayaran nasional. Apalagi saat rupiah melemah terhadap dolar AS.
Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkoordinasi dan menjalankan bauran kebijakan yang sudah. Mulai dari pengendalian impor barang konsumsi hingga program biodiesel 20% (B20).
“Kita juga akan melihat semua aspek perekonomian kita apakah mereka mampu mengabsorb (menyerap) dan mengelola perubahan dinamika yang terjadi ini, baik itu dari sisi nilai tukar, capital flow dan kemudian dari masing-masing neraca di lembaga keuangan, di korporasi, di pemernitah sendiri APBN akan kita jaga dan dari sisi moneter dan sektor riil lainnya,” jelas dia.
Tidak hanya itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa kondisi perbankan nasional kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Serta memastikan bahwa seluruh BUMN bisa mengelola risiko global.
“Jadi secara umum saya akan katakan pemerintah akan terus, karena kita hidup di dalam era di mana perubahan dunia itu begitu sangat cepat dan sangat signifikan dan pengaruhnya sangat besar terhadap seluruh dunia termasuk Indonesia,” kata dia.
Diketahui, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hari ini terus cenderung stagnan. Pagi ini kurs dolar AS Rp 15.180, tak berbeda jauh dengan kurs dolar AS sore kemarin di Rp 15.179. Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters. Dolar AS hari ini sempat menyentuh level tertingginya di Rp 15.186 dan Rp 15.170 pada level terendahnya. (DETIK.com/ROS/VEM)