JAKARTA, koranmadura.com – Gempa berkekuatan Magnitudo 6,0 mengguncang timur laut Situbondo dan menimbulkan kerusakan di beberapa titik serta korban tewas. Apa penyebab guncangan gempa tersebut?
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly dalam keterangan tertulisnya mengatakan, gempa yang terjadi pada Kamis, 11 Oktober 2018, pukul 01.44.57 WIB, di wilayah timur laut Situbondo itu merupakan kategori gempa tektonik di laut.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa ini berkekuatan M-6,4. Selanjutnya setelah pengolahan dilengkapi dengan data gempa hasil catatan cari 156 sensor seismik diperoleh magnitudo hasil pemutakhiran menjadi berkekuatan M 6,0,” ujarnya.
Episenter gempa ini terletak pada koordinat 7,46 LS can 114,44 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 56 km arah timur laut Kota Situbondo Propinsi Jawa Timur. Gempa terjadi pada kedalaman 12 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal di dasar Laut. Adapun hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh adanya deformasi batuan kerak dangkal dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Melihat mekanisme sumber yang terjadi dan arah jurus sesar (strike) gempa ini tampak ada kemiripan mekanisme sumber dengan gempa-gempa terjadi di utara Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores,” ujar Sadly.
Namun pihaknya belum bisa memastikan kaitan gempa tersebut dengan aktivitas sesar naik Flores. Pihaknya akan melakukan kajian dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui hal itu.
“Apakah gempa ini memiliki kaitan langsung dengan aktivitas sesar naik Flores? Kita masih akan melakukan kaji dan analisis lebih lanjut berdasarkan peta seismisitas dan sejarah kegempannya. Zona ini merupakan kawasan seismisilas rendah (low seismicily), sehinga akivitas gempa ini sangat menarik bagi para ahli kebumian terkait kajian gempa dan identifikasi sesar aktif baru,” sambungnya.
Sadly mengatakan, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Pulau Madura, Jawa Timur, dan Bali. Di Pulau Sapudi dan Kalianget Kabupaten Sumenep guncangan gempa dirasakan dalam skala intensitas IV-V MMI. Di Situbondo, Banyuwangi, dan Jembrana Bali Barat gempa dirasakarı dalam skala inlensitas IIIIV MMI, Sedangkan di Deripasar, Kula, dan Nusa Dua dirasakan dalam skala intensitas MMI. Gempabumi ini juga dilaporkan telah menimbulkan kerusakan beberapa rumah di Pulau Sapudi. (DETIK.com/ROS/DIK)