BANDUNG, koranmadura.com – Nur Hayati (31), dan dua anaknya, Alma Khusnul Khotimah (10), dan Hana Khoirunisa (3), tewas akibat kebakaran yang melanda rumah mereka di Kota Cimahi, Jawa Barat. Ketiganya tewas terpanggang di dalam sebuah kamar saat terjebak kebakaran.
Diduga, kobaran api disebabkan oleh lilin yang digunakan saat lampu padam dibiarkan menyala, sementara ketiganya terlelap tidur di dalam sebuah kamar.
Tiga jenazah tersebut dimakamkan di kawasan Cihanjuang Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat, 12 Oktober 2018 pagi. Isak tangis keluarga dan kerabat mewarnai prosesi pemakaman
Ditemui di tempat pemakaman, Iwan Setiawan, salah satu personel Tim Tagana Kota Cimahi, sebelum dievakuasi ke RSUD Cibabat, ketiga jenazah diidentifikasi terlebih dahulu oleh Tim Inafis Polres Cimahi.
“Kita masuk bersama petugas polsek dan aparat setempat, Inafis ada untuk identifikasi. Setelah itu, kita untuk evakuasi korban,” kata Iwan.
Iwan mengungkapkan, tiga korban menderita luka bakar yang parah dan nyaris tidak dikenali. Identitas para korban, sambung dia, diidentifikasi melalui ukuran tubuhnya.
“Luka bakarnya hampir semua untuk ibunya, dua anaknya. Tubuhnya hampir seratus persen habis,” ucap Iwan.
Dia menjelaskan, jasad adik-kakak itu ditemukan petugas dalam keadaan saling berpelukan. “Anaknya yang dua berpelukan. Kalau ibunya tidak. Ibunya terlentang. Anaknya yang pertama memeluk adiknya,” tuturnya.
Iwan menduga Nur Hayati sebelum tubuhnya terbakar sempat pingsan terlebih dahulu akibat asap yang mengepul begitu pekat. “Asapnya tebal. Kemungkinan untuk korban menghirup dulu asap, pingsan, kemudian terbakar,” ujar Iwan. (DETIK.com/ROS/DIK)